Bayi ketika lahir sudah memiliki perkembangan dalam bahasa. Sejak lahir bayi sudah dapat merasakan pembicaraan, menangis, membuat beberapa respon terhadap suara. Pada umur 3 bulan bayi sudahmulai bermain dengan suara-suara bicara. Di usia 3 tahun, sintaksis dan kemampuan komunikasi telah berkembang dengan baik. Ketika anak berusia tiga tahun, anak mulai bisa berbicara suatu kata dengan cukup sempurna. Anak sudah mampu merespon kata-kata yang ia dengar, setelah itu anak dapat menirukannya.
Anak dalam usia tersebut tentunya belum mampu mencerna kata-kata yang baik dan yang buruk. Suatu ketika ada anak berusia tiga tahun yang sedang bermain kata dengan kakaknya yang berusia 9 tahun. Kakaknya tersebut berusaha mengajarkan suatu kata dengan adiknya. Sang kakak mengatakan “Nanas”, anak kecil tersebut menirukannya. Setiap kata yang di tuntun kakaknya, anak kecil itu selalu menirukannya. Dari sini kita dapat memberi pernyataan bahwa anak kecil itu bisa menirukan apa yang orang dewasa katakan atau lakukan. Kalau secara kebetulan ada orang yang berkata kotor, bisa saja secara spontanitas anak kecil itu menirukannya . Dalam hal ini orang dewasa harus lebih mengawasi setiap yang diucapkan anaknya karena kemungkinan ada orang yang berkata kotor disekitar anaknya dan ia akan menirunya. Hal itu dapat memberikan sisi negatif terhadap perkembangan bahasanya kelak. Maka dari itu sebagai orangtua harus lebih berhati-hati dan mengawasi anak dalam menata bahasa berbicara. Karena anak kecil itu berbicara dari apa yang ia dengar dan menirukan apa yang orang dewasa lakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H