Mohon tunggu...
Evha Uaga
Evha Uaga Mohon Tunggu... wiraswasta -

Wanita itu Tangguh. \r\n\r\nBelajar berjuang untuk Papua lewat tulisan. Jikapun dunia ini putih, biarkan aku tetap hitam

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Papua Tolak Jokowi: Pro atau Kontra?

14 Desember 2014   07:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:20 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1418491219931698994

[caption id="attachment_382436" align="aligncenter" width="631" caption="Jokowi di Papua (Sumber : http://nasional.kompas.com)"][/caption]

Beberapa bulan lalu (24/9), setelah resmi menjadi Presiden Indonesia ke-7, melalui Audio Konferensi di ruang Balai Kota, Jakarta, masyarakat Adat Papua yang ketika itu berkumpul di lapangan Trikora, meminta Jokowi untuk menghadiri perayaan Natal di Papua. Jokowi mengatakan bahwa kunjungannya tersebut akan dimanfaatkan dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat Indonesia. Kemudian awal Desember lalu (3/12) Jokowi memastikan bahwa ia akan menghadiri Perayaan Natal Nasional yang tahun ini akan diselenggarakan di Papua dan Menteri Yohana S Yembise, yang juga berasal dari Papua, menjadi Ketua Umum Perayaan Natal Nasional 2014. Bahkan rentetan acara Jokowi dalam kedatangannya di Papua juga sudah disebarluaskan di media massa.

Sebagai orang Papua, kedatangan Jokowi dalam kapasitasnya sebagai presiden untuk menghadiri Perayaan Natal Nasional di Papua menjadi sesuatu yang spesial bagi saya, dan saya yakin jutaan rakyat Indonesia yang berada di Papua lainnya juga merasakan hal yang sama. Kenapa? Jawabannya mudah saja, janji Jokowi kepada rakyat Indonesia di Papua begitu banyak, mulai dari semen yang murah, Tol laut sampai yang terakhir rencana pembangunan rel kereta api di Papua. Kedatangan Jokowi di Papua seakan menjadi “stempel” komitmen Jokowi untuk mewujudkan janji-janjinya kepada Papua.

Sayangnya, rencana kedatangan Jokowi tersebut ditolak oleh beberapa tokoh Papua. Pdt. Dr. Benny Giay (Ketua Sinode Gereja Kemah Injil Papua), Pdt. Socratez Sofyan Yoman (Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua) dan Pendeta Selvi Titihalawa. Penolakan oleh ketiga tokoh ini berkaitan dengan terjadinya bentrok antara masyarakat sipil dengan aparat keamanan di Paniai yang kemudian menewaskan 4 warga sipil. Aparat kemanan masih menyelidiki kasus tersebut.

Beberapa tokoh Papua lainnya, yang juga pendeta seperti ketiga tokoh di atas, menampik pernyataan penolakan kedatangan Jokowi di Papua. Papua Pdt. Albert Yoku,S.Th (Ketua Sinode Gereja Kristen Injili/GKI) menyampaikan bahwa GKI menyambut baik kedatangan Presiden Jokowi untuk datang melaksanakan Natal bersama dengan pemerintah dan masyarakat di Papua. Pdt. Lipiyus Biniluk,S.Th (Ketua Forum Kerukunan Antar Umat Beragama Provinsi Papua) menegaskan bahwa Perayaan Natal Nasional akan tetap berlangsung dan akan dihadiri oleh Presiden Jokowi. Ia juga mengatakan bahwa semua pemimpin besar di Indonesia akan hadir di Tanah Papua. Jadi, kehadiran Presiden ke Papua bersama dengan seluruh duta besar dari negara sahabat, oleh sebab itu ia menghimbau agar aparat keamanan dan OPM bisa sama-sama menahan diri, sehingga tidak ada darah lagi yang tertumpah.

Perayaan Nasional Natal yang pertama kalinya diadakan di Papua yang akan dihadiri Jokowi adalah langkah awal Jokowi untuk menunaikan janji-janji besarnya untuk Papua. Selain itu juga menggambarkan bagaimana pentingnya Papua bagi Jokowi dan ia berusaha menunaikan janjinya kepada Papua mulai kedatangannya di tanah ini saat kampanye terdahulu, dan membuktikan bahwa janji-janji tersebut bukan hanya pepesan kosong belaka. Sayangnya, peristiwa Paniai terjadi di tengah persiapan penyelenggaraan acara tersebut. Terlalu dini untuk menunjuk siapa yang salah dalam peristiwa di Paniai, penyelidikan lebih lanjut perlu dilakukan agar tidak ada salah tuding dalam permasalahan ini.

Kedatangan Jokowi ke Papua tidak menjadi sebab dari peristiwa Paniai. Malah saya berfikir bahwa kedatangan Jokowi menjadi suatu keharusan karena peristiwa Paniai, karena sudah menjadi tugas seorang presiden adalah memperhatikan permasalahan rakyatnya, termasuk peristiwa Paniai yang telah merenggut 4 nyawa orang Papua. Oleh karena itu, Jokowi harus datang ke Papua untuk membuktikan concern-nya terhadap Papua.

Akhirnya duka mendalam kami haturkan kepada saudara kami Yulian Yeimo, Simon Degei, Alpius Gobay dan Alpius Youw. Semoga kedamaian-Nya menyelimuti kepergian mereka. Serta simpati mendalam kami haturkan kepada para keluarga korban, semoga kehilangan sanak keluarga akan diganti dengan berkah-Nya kepada mereka. Amiiin….

Sumber:

Permintaan rakyat Papua, agar Jokowi rayakan Natal di Papua

Jokowi pastikan hadiri perayaan Natal Nasional di Papua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun