Khusyu, aman dan meriah, begitu kata-kata yang bisa saya gambarkan dalam perayaan natal di Kota Bandung ini. Saya berkesempatan untuk merayakan Natal di Kota Kembang, setelah saya diundang oleh beberapa saudara saya yang tidak bisa kembali ke Papua pada perayaan natal tahun ini. Sempat hati rasa bimbang untuk merayakan natal di Bandung setelah kejadian penolakan Pembela Ahlu Sunnah (PAS) yang membubarkan Ibadah Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Natal di gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung tanggal 6 Desember 2016 lalu. Tetapi, kebimbangan itu sirna, semua berjalan seperti yang saya bilang tadi, khusyu, aman dan meriah.
Terkait dengan Ormas PAS, yang sempat menolak perayaan natal di Gedung Sasanan Budaya Ganesya Bandung pun, ormas tersebut sudah memberikan surat pernyataan kepada Pemerintah Kota bandung yang isinya berjanji kejadian di Sabuga beberapa waktu lalu tidak akan terulang. Ormas PAS juga sudah meminta maaf kepada panitia KKR atas kejadian tersebut.
Hal ini juga dikatakan Walikota Bandung, Ridwan Kamil lewat tulisannya di media sosial. Menurutnya panitia KKR dan Ormas PAS sudah berbesar hati saling memaafkan dan berkomitmen agar kejadian tanggal 6 Desember 2016 di Sabuga tidak akan terulang lagi dengan komunikasi yang lebih baik dan saling memahami. Selain itu, KKR di gedung Sasana Budaya Ganesya juga diadakan ulang beberapa hari lalu, tanggal 23 Desember 2016. Kegiatan itu pun berlangsung khusyu aman dan meriah.
Tidak ada yang lebih menyenangkan bagi saya, ketika manusia bisa berjalan bersama, apapun perbedaan mereka. Sebut saya utopis, tetapi saya tetap mengidam-idamkan hal itu, apalagi hal tersebut terjadi di Indonesia. Bukankah Tuhan yang menghendaki seperti ini, Ia menciptakan kita dari berbagai ras, warna kulit, bangsa, agama dan Bahasa? Jika Ia hanya ingin satu jenis, maka bukankah dengan mudahnya ia melakukan apa yang Ia inginkan? Selamat Natal bagi yang merayakannya dan selamat menyongsong hari baru bagi seluruh rakyat Indonesia, semoga hari yang baru lebih cerah, damai dan penuh dengan toleransi.
[1]Jemaat Terharu Kenakan Baju Koko dan Kopiah, Ratusan Muslim di Ambon Jaga Perayaan Natal
[2]Puluhan Anggota Banser Subang Dikerahkan Mengamankan Natal
[3]Pemuda Muslim di Papua dan Flores Ikut Amankan Natal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H