Mohon tunggu...
Evha Uaga
Evha Uaga Mohon Tunggu... wiraswasta -

Wanita itu Tangguh. \r\n\r\nBelajar berjuang untuk Papua lewat tulisan. Jikapun dunia ini putih, biarkan aku tetap hitam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

[Warung Kopi Diskusi Series] Blackpink

29 Desember 2018   16:51 Diperbarui: 29 Desember 2018   17:26 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shopee BlackpinkShopee Blackpink. FOTO/Shopee

"Es kopinya satu teh" kata seorang pria muda berumur pertengahan 30-an sesaat setelah memarkirkan sepeda motornya di depan sebuah warung kopi. "Habis nganterin anak atau nyonya slash boss, kang Andi?" tanya seorang pemuda yang dari tadi terlihat sibuk dengan smartphonenya di warung kopi sambil tersenyum. "Ah kamu itu Somad, kamu dan orang-orang progressive, terkadang humor kalian sarkastik banget" kata Andi sambil mendekati meja Somad. "Bercanda atuh kang, saya suka kok, bangga malah, kalo liat kang Andi, akang bisa menerima ide bahwa tidak masalah menyerahkan peran pencari nafkah utama pada sang istri" kata Somad tersenyum. "Yeah its work absolutely peeerrrrfeeeect" jawab Andi yang terdengar agak asam.

Tidak seberapa lama setelah Andi duduk, wanita pemilik warung kopi mengantarkan es kopi pesanan Andi, "Gedein suara tv nya dong teh" kata Andi sambil menerima es kopi pesanannya. "Sudah maksimal itu kang" jawab teteh, "Bukan acara berita kesukaan kang Andi kok, cuma acara infotainment tentang artis perempuan korea yang lagi rame-rame di Indonesia itu, apa namanya itu, Black Funk?" tambah si teteh. "Hahahaha, Blackpink kali teh, iya itu saya juga aneh liat iklan mereka, terlalu terbuka baju mereka" jawab Andi.

Mendengar perkataan Andi, Somad langsung mendongakan wajahnya yang sebelumnya sibuk menatap smartphonenya, kemudian mengerutkan wajahnya. Melihat reaksi Somad, Andi tertawa "Hahaha, Trigered much?". Masih sambil mengernyitkan mukanya, "Jadi kang Andi bener-bener melihat iklannya Blackpink itu seksi? Hasrat kang Andi bener-bener terpancing melihat iklan itu? bukannya agak aneh kalau wanita diatur busananya hanya karena laki-laki cant manage what inside their pants? tahun berapa ini 1618?" cocor Somad. "Saya tidak bilang kalau hasrat saya terpancing melihat iklan mereka, saya hanya merasa aneh karena saya rasa kostum mereka tidak sesuai budaya Indonesia dan lagi kamu, Somad, kamu 6 tahun jadi santri, kamu biasa saja melihat wanita berpakaian seminim itu di layar TV kamu?" kata Andi.

Pembicaraan mereka berdua terhenti ketika sebuah mobil parkir di depan warung kopi, seorang laki-laki keluar dari mobil berjalan menuju warung kopi sambil memesan teh hangat, "Hei Bro Moses, pulang cepetkah? atau sudah bosan ngurusin pajaknya orang-orang kaya?" Sapa Somad sambil bercanda. "Ah elu Somad, pernah dengar Reaganomic atau trickle down effect? Lu jangan terlalu benci sama pengusaha kaya, mereka salah satu faktor ekonomi sebuah negara berjalan" kata Moses sambil mengambil kursi plastik, "And tune it down your sarcastic words, its not good for your skins health" tambah Moses, Andi tertawa terbahak-bahak setuju dengan candaan Moses. "Ini dia satu lagi orang konservative, kalau bicara ekonomi gak jauh dari Reagonomic dan trickle down effect, BS banget dah" jawab Somad setengah bercanda atau mungkin seperempat bercanda. "So, apa kabar dunia?" tanya Moses menanyakan apa yang sedang didiskusikan kedua temannya. "Blackpink" kata Andi singkat. "Love their music, hate their outfit" jawab Moses singkat sambil meniup teh hangat pesanannya. "Kalian berdua ini bukan tipikal kaum konservative ya, stay home dad and financial consultant" kata Somad. "Dan lu tipikal kaum progressive, hipster yang terlalu lama di kampus" canda Moses yang disambut dengan tawa terbahak-bahak Andi, lagi-lagi setuju.

"Jadi, Moses, bukannya sudah bukan jamannya sekarang untuk mendikte kaum wanita bagaimana mereka berbusana, saya juga pernah jadi santri, pakaian minim seperti itu tidak cocok dengan saya, tapi bagaimana wanita berpakaian adalah hak asasi mereka" ujar Somad. "Gue gak mempermasalahkan bagaimana wanita berbusana, dan gue juga gak akan menceramahi setiap wanita yang berbusana tidak sesuai dengan apa yang gue anut sebagai seorang Christian, akan tetapi, Blackpink adalah idola kaum muda, mereka panutan, anak-anak muda Indonesia mendengarkan musik mereka, melihat bagaimana mereka berbusana" ujar Moses. "Dan kamu tahu kan Somad, kalau kostum itu bukan pilihan mereka, kostum itu pilihan agensi mereka, jadi apa yang dikenakan Blackpink di panggung bukan mencerminkan hak asasi wanita tetapi mencerminkan apa yang diinginkan agensi mereka", Andi menambahkan.

"Wah seru banget ini kayaknya diskusi mas-mas ini" seorang pria paruh baya bertubuh tegap datang ke warung kopi menyapa ketiga sahabat ini. "Ah, sore komandan Soleh" kata Moses menyapa. "Lagi ngomongin Blackpink ini ndan, tahu?" tanya Somad. "Owh yang lagunya tururu tururu tururu itu ya? tahu lah saya" jawab Soleh sambil menirukan gerakan ikonic dalam salah satu lagu Blackpink terbaru. "Saya bapak dari 3 remaja putri, jadi saya tahu apa yang dilihat putri-putri saya" jawab pensiunan TNI ini. "Nah, Pak Soleh pasti pahamlah ya kenapa saya tidak setuju dengan busananya Blackpink karena takut si Riri mengikuti apa yang diperlihatkan Blackpink di TV?" tanya Andi merujuk kepada anak keduanya yang perempuan. "Hahaha, kamu ini aneh ndi, kalau kamu takut Rini mengikuti apa yang dia liat di iklannya Blackpink, mestinya kamu takut kalo Rini, melihat iklannya wajah berminyak yang menampilkan binaraga di restoran itu kan?" kata Soleh merujuk pada salah satu iklan salah satu pembersih muka ternama. "Tapi itu kan memang kostum binaraga seperti itu pak Soleh, kostum olahragawan" kata Moses. "Dan itu juga kostum panggungnya Blackpink, mereka gak berpakaian seperti itu kalo ke pasar" sela Somad sambil bercanda. "Kalau menurut saya, ini bukan soal ketidakcocokan budaya atau bagaimana, tapi hal seperti ini terjadi karena kita banyak melihat aturan yang berdasarkan norma, budaya, bahkan hukum dari mata laki-laki, tidak melihatnya dari mata kaum perempuan. Jadi terlihatnya bermasalah kalau perempuan yang melakukan tapi biasa saja kalau laki-laki yang melakukan hal yang sama." kata Somad. "Istirahat dulu diskusinya" kata teteh pemilik warung kopi sambil membawa nampan berisi 4 piring nasi uduk. "Wah ada apa ini teh Titin?" tanya pak Soleh. "Ini pak Soleh, besok mau coba masak nasi uduk buat dijual pagi, mau dicoba test dulu layak jual gak?" jelas teh Titin.

Sambil keempat lelaki menikmati nasi uduk 'percobaan' teh Titin, sambil sibuk mengunyah nasi uduknya, Moses berkata "By the way, saya masih melihat apa yang dilakukan KPI itu tepat" Andi pun mengangguk setuju perkataan Moses. "Saya juga masih melihat apa yang dilakukan KPI terhadap Blackpink itu berlebihan" sela Somad. "Hahaha, diskusi bukan cuma berarti kita berusaha merubah pemahaman orang lain terhadap suatu hal, tapi dengan diskusi juga kita sadar bahwa ada pendapat lain selain pendapat kita, dan landasan dari pendapat itu, hingga sampai pada titik kita menghormati perbedaan-perbedaan pendapat , sampai akhirnya kita sebagai rakyat Indonesia tidak takut mengeluarkan pendapat kita, karena Indonesia adalah negara merdeka" Jelas pak Soleh menengahi. "Tapi kalian setuju dan sependapat kan kalau nasi uduk ini layak jual?" tanya teh Titin. "Kalau lauk nasi uduknya sebanyak kata 'pendapat' yang dikatakan pak Soleh di kalimat tadi, saya setuju teh" jawab Moses bercanda yang diiringi tawa kelima orang tersebut.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun