Mohon tunggu...
Evha Uaga
Evha Uaga Mohon Tunggu... wiraswasta -

Wanita itu Tangguh. \r\n\r\nBelajar berjuang untuk Papua lewat tulisan. Jikapun dunia ini putih, biarkan aku tetap hitam

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Siapa yang Paling Berhak Berkata “Saya Adalah OPM Sejati”?

3 Februari 2015   23:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:53 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_394719" align="aligncenter" width="569" caption="Kelompok Kriminal Bersenjata Pimpinan Puron Wenda (Sumber : Suluh Papua)"][/caption]

“Walaupun Papua tidak hanya OPM, tapi tidak lengkap rasanya mendiskusikan tentang Papua dengan meninggalkan pembicaraan mengenai OPM”, begitu kata teman saya. OPM, atau bisa disebut sebagai Organisasi Papua Merdeka adalah bagian dari permasalahan Papua sejak beberapa dasawarsa lalu. Walaupun saat ini dikenal sebagai pergerakan rakyat Papua untuk memisahkan Papua dari Indonesia tetapi bila dirunut awal pembentukannya, OPM dibentuk atas dasar keinginan Belanda untuk meng-Australiakan Papua (lihat : Papua Melawan Lupa). Dari cita-cita kaum aristokrat Belanda di masa lalu tersebutlah OPM muncul dan bertahan menjadi salah satu aktor penting terjadinya konflik di Papua sampai sekarang.

Dari awal pembentukannya hingga saat ini, OPM bukanlah satu organisasi dengan satu pemimpin, satu AD/ART dan satu kepengurusan. Ada begitu banyak organisasi-organisasi turunan OPM dengan pemimpin dan pendukung yang berbeda satu sama lain. Masing-masing memiliki cara yang berbeda dalam usahanya untuk memisahkan Papua dari Indonesia dan masing-masing juga memiliki kepentingan yang berbeda satu sama lain. Bila ada pertanyaan, siapa sebenarnya OPM yang sebenar-benarnya? OPM yang benar-benar memperjuangkan nasib rakyat Papua tanpa mementingkan kepentingan pribadi dan kelompknya, maka dapat dipastikan semua pihak mengacungkan tangannya tinggi-tinggi.

Pertanyaan,”siapa OPM yang sejati?” saat ini menjadi sangat penting, karena Presiden Joko Widodo, kembali membuka ruang dialog bagi Papua. Bila ruang dialog dibuka, maka organisasi OPM mana yang akan berdialog dengan pemerintah Indonesia dibawah Jokowi? Apakah kelompok-kelompok OPM faksi militer yang sering disebut sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau kelompok-kelompok faksi politik OPM yang banyak berada di dalam dan luar negeri?

Kelompok-kelompok OPM Faksi Militer

Kelompok yang sering dibahasakan sebagai KKB ini, memiliki banyak kelompok dengan masing-masing pimpinan. Kelompok ini sering menamakan diri mereka sebagai TPN-PB (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat). Kelompok-kelompok ini menganggap bahwa merekalah OPM yang sejati, bahkan Puron Wenda, salah satu pimpinan KKB di wilayah Lanny Jaya mengatakan kekecewaannya bahwa Jokowi seharusnya berdialog dengan mereka, bukan dengan tokoh-tokoh lainnya seperti Pdt Socratez Yoman.

Alasan utama kenapa kelompok ini mengklaim bahwa merekalah OPM sejati adalah karenakelompok ini berada di Papua, utamanya di pedalaman-pedalaman Papua. Sehingga mereka mengklaim bahwa merekalah yang mengetahui dan memperjuangkan nasib rakyat Papua serta murni dari kepentingan-kepentingan asing. Walaupun keberadaan mereka memang berada di pedalaman Papua, tetapi kepedulian mereka terhadap nasib rakyat Papua itu sendiri sangat dipertanyakan. Contohnya dapat dilihat baru-baru ini, tanggal 30 Januari 2015 lalu 20 orang anggota KKB pimpinan Puron Wenda dan Enden Wanimbo menembak para pekerja jalan di Kampung Popome, Distrik Popome, Lanny Jaya. Anggota KKB pimpinan Puron Wenda membakar 2 Eskavator dan menembaki 10 pekerja jalan dari PT. Nirwana yang ada di sekitar alat berat yang dibakar. Dua pekerja orang asli Papua tertembak, Gurik Murib (25) mengalami luka tembak di lengan kanan dan Markus (26) operator ekskavator terkena mengalami luka di bagian kepala, terkena serpihan peluru.

Besoknya, tanggal 31 Oktober 2014, melalui media Suluh Papua, terkait penembakan ini Puron Wenda mengatakan bahwa ia meminta referendum dan ia juga menolak pembangunan di Lanny Jaya. Puron menuntut agar pemerintah daerah Papua tidak membuat jalan-jalan di Lannya Jaya, karena ia menganggap pembangunan jalan di Lanny Jaya tersebut akan mengganggu markas OPM di Lanny Jaya. Aksi penembakan dan pembakaran yang ia lakukan adalah usahanya untuk memagari markasnya di Lanny Jaya. Bila melihat dari tuntutannya, aksi penembakaan dan pembakaran yang dilakukan Puron Wenda dan kelompoknya ini tidak memperhatikan nasib rakyat Papua di Lanny Jaya yang membutuhkan pembangunan-pembangunan infrastruktur seperti jalan yang layak. Puron dan kelompoknya lebih memilih mengamankan kepentingan kelompoknya sendiri dengan mengorbankan kepentingan rakyat Papua di Lanny Jaya.

Kelompok-kelompok OPM Faksi Politik

Ada belasan organisasi yang berada dalam kategori ini, beberapanya berada di Papua, tapi kebanyakan berada di luar negeri. Ada West Papua National Council (WPNCL) pimpinan Andy Ayamiseba di wilayah Pasifik Selatan, ada Free West Papua Campaign (FWPC) pimpinan Benny Wenda di beberapa negara di Eropa, ada West Papua National Authority (WPNA) pimpinan Jacob Rumbiak di Australia, ada KNPB (Komite Nasional Papua Barat) dan ada NRFPB (Negara Republik Papua Barat) di Papua serta kelompok-kelompok lainnya yang lebih kecil.

Seperti halnya para politisi, kelompok-kelompok OPM faksi politik juga memiliki kecenderungan untuk mengamankan kepentingan kelompoknya sehingga banyak berseteru antara satu dengan lainnya. Selain itu kelompok-kelompok ini tidak pernah mengakui keberadaan kelompok-kelompok OPM faksi militer karena pergerakan keompok-kelompok OPM faksi militer seringkali melakukan pelanggaran HAM, padahal kelompok-kelompok faksi politik OPM sering menggunakan isu pelanggaran HAM. Sedangkan pimpinan-pimpinan kelompok OPM faksi militer juga menganggap bahwa kelompok-kelompok faksi politik OPM sebagai pengecut karena hanya berani “berjuang” di luar negeri, nyaman dengan kehidupan mereka di luar negeri dengan keluarganya masing-masing. Sedangkan kelompok-kelompok faksi militer OPM harus bergerilya keluar-masuk hutan.

Gaya hidup tokoh-tokoh OPM faksi politik pun sering mendapat sorotan. Seringkali mereka dengan frontal menunjukan kemewahan hidup mereka di luar negeri lewat foto-foto lewat jejaring sosial yang begitu kontras dengan kehidupan orang Papua di pedalaman. Para tokoh ini sering mengatakan pada dunia internasional bahwa mereka adalah pembela nasib orang Papua yang hidup dalam keterbelakangan, tetapi mereka sendiri begitu nyaman mempertontontkan kehidupan mewah mereka di luar negeri.

[caption id="attachment_394720" align="aligncenter" width="626" caption="Aktivis OPM Faksi Politik di luar negeri (Sumber: Facebook)"]

14229552131973634552
14229552131973634552
[/caption]

Lalu, siapakah OPM sejati?

Mungkin, tidak ada yang benar-benar bisa disebut sebagai OPM sejati yang berniat memisahkan Papua dari Indonesia demi rakyat Papua. Ketidakpedulian terhadap nasib rakyat Papua, arogansi bahwa kelompoknya lah yang paling benar dan mengatasnamakan kepentingan kelompok dan pribadinya sebagai kepentingan rakyat Papua, menjadi ciri kelompok-kelompok faksi militer dan politik OPM.

Ketika presiden Jokowi kembali membuka dialog damai dengan kelompok-kelompok ini, maka saya sangat pesimis bahwa mereka akan membawa suara rakyat Papua. Ya, mungkin mereka membawa suara rakyat Papua, tetapi dari kelompoknya saja.

Sumber :

Ideologi OPM beda dengan KKB dan KSB

Tuntut Merdeka, OPM Tembak Pekerja di Papua

Dua Warga Sipil Ditembak di Lanny Jaya, Satu Eskavator Dibakar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun