Mohon tunggu...
Evert Sandye Taasiringan
Evert Sandye Taasiringan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Simple

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pentingnya Memelihara Harapan

15 Maret 2012   08:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:01 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Hidup adalah kesempatan besar bagi manusia membuktikan kelayakannya sebagai seorang hamba Tuhan di muka bumi. Ia singkat. Jika tak bisa dimanfaatkan dengan baik maka penyesalan akan datang pada ujungnya. Sebelum kematian menjelang sudah seharusnya manusia melakukan banyak hal yang positif; bukan hanya mengumpulkan nilai merah dalam rapor kehidupannya.
Manusia yang bijak tak pernah berputus asa akan cita-cita positif yang akan diraihnya selama menjalani kehidupan di dunia. Itulah harapan. Kita tak boleh membunuh harapan yang sudah kita simpan untuk terjadi di masa yang akan datang. Karena, membunuh harapan adalah petaka besar. Untuk apa hidup di dunia bila harapan positif sudah tak lagi ada untuk dinikmati bersama orang-orang tercinta sebelum kita menghadapNya?
Memelihara harapan. Demikian dua kata yang menurut saya perlu kita implementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Seberat apapun hidup yang sedang Anda jalani sekarang sepantasnya dijalani dengan penuh ketulusan. Syukurilah pada anugerah yang masih kita terima seperti bernafas dan kekuatan fisik yang prima untuk memulai aktifitas di pagi hari. Bukankah, tanpa kedua rahmatNya itu kita tak lagi bisa berjuang mewujudkan impian sebagai harapan dalam hidup kita ke depan?
Pentingnya memelihara harapan agar manusia tak menjadi bosan dalam menjalani kehidupannya di dunia. Bukan saja harapan untuk diterima kerja di sebuah perusahaan besar, atau pun harapan ingin memiliki calon pendamping hidup yang menarik dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Tapi, semua harapan positif lainnya yang mungkin masih ingin Anda capai dan masih bisa Anda raih haruslah terus dijaga dan dipupuk dengan baik. Jangan pernah biarkan harapan-harapan itu mati tanpa sisa. Apalagi, mereka terbunuh tidak pada waktunya. Hal itu akan membahayakan perjalanan hidup Anda.
Dan bila harapan itu belum tercapai, Anda tak perlu takut untuk menangisinya. Menangislah sekeras-kerasnya karena ia sama sehatnya dengan Anda tertawa gembira ketika kebahagian menghampiri hidup Anda. Namun, setelah menangis segeralah menyiram kembali harapan itu. Dan yakinlah bahwa Tuhan yang maha mendengar akan memberikan Anda sesuatu di masa yang akan datang, yaitu; hidup sesuai harapan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun