Mohon tunggu...
Eva Rosita
Eva Rosita Mohon Tunggu... Lainnya - Art and Education

Art, Linguistics, and Education

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Mengupas Sisi Psikologis Joker

6 Oktober 2019   10:22 Diperbarui: 11 Oktober 2019   23:29 5745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Film Joker (Niko Tavernise/Warner Bros. Pictures via AP)

Pada kasus Joker,  emosi ini justru menjadi bahan bakar baginya melakukan pelampiasan dalam skala yang lebih besar. Dapat dibayangkan betapa buruknya dampak bully secara langsung maupun cyber bully terhadap kehidupan seseorang.

Layaknya sebuah sajian, Joker dibuat untuk tujuan komersil sehingga penonton perlu memastikan diri agar tidak tergugah untuk melakukan aksi yang tidak sepantasnya. 

Di samping itu, bagi penonton dewasa, tersirat beberapa pelajaran hidup yang bisa diambil, seperti memberikan dukungan positif kepada sesama, menghindari melakukan bully, dan pentingnya menerapkan pola asuh yang baik kepada anak agar jauh dari perilaku negatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun