Bahu jalan masih terendam luka
Urat seakan hening membalut jejak kepergianmu.
Ku ragu dengan detak nadi mu
Yang terhantar dengan irama yang asing.
Geliat jalan laju membentang cerita
Tentang mu yang seakan betah berkelana ke negeri seberang,
Sedangkan, segumpal tafsir masih gelisah
Mencari jejak arah pulang.
Mestikah kepulangan mu tertahanan musim semi yang angkuh?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!