hari ini, di dalam bus, aku melihat seorang gadis yang cantik. aku iri padanya dia tampak ceria dan bahagia. dia berdiri dan turun dari bus, ternyata dia berjalan pincang. ia hanya memiliki satu kaki dan memakai penyangga. saat dia melewatiku, ia tersenyum. " oh, maafkan aku bila aku terlalu banyak menuntut. aku punya dua kaki. aku kemudian berhenti dan membeli bunga lili. seorang anak menjualnya dengan ramah. aku bicara padanya, ia tampak sedemikian bahagia dan ketika aku hendak pergi, ia berkata, " terima kasih banyak, anda begitu baik. menyenangkan sekali bertemu dengan anda. anda tahu saya buta. " oh, maafkan aku bila terlalu banyak menuntut. aku mempunyai dua mata. kamudian, aku berjalan sepanjang jalan. aku melihat seorang anak bermata bening. ia berdiri dan memperhatikan anak-anak sebayanya bermain. aku berhenti sejenak dan menyapanya, "mengapa kamu tidak bermain bersama mereka? ia melihat ke depan dengan tatapan kosong dan aku tahu, ternyata ia tuli. " oh, maafkanlah aku bila terlalu banyak menuntut. aku masih mempunyai dua telinga yang masih baik. Dan kini kusadari, dengan dua kaki, aku bisa berjalan, berlari, dan melompat. dengan dua mata, aku bisa melihat. dengan dua telinga, aku bisa mendengar. Terima Kasih..... Maafkanlah aku, kalau aku terlalu banyak menuntut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H