Mohon tunggu...
Evendy Sihombing
Evendy Sihombing Mohon Tunggu... Nahkoda - Kisah Hidup-Direfleksikan-Dibagikan (Sharing Iman)

Dum Spiro Spero: Selama Aku Bernafas-Aku Berharap

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku + Engkau = Kita

19 Mei 2021   20:45 Diperbarui: 20 Mei 2021   23:58 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sahabat...
Dalam lubuk sanubari terkenang semua kisah itu
Panorama dan warna-warni kehidupan dalam kisah itu
Suka duka yang kita lukis dan ukir bersama tak kan sirna
Dalam untaian kisah itu Engkau mengerti kedalaman hati ini
Hadir-Mu yang nyata menerangi kegelapan jiwa ini
Pancaran sinar-Mu...
Cahaya-Mu mencerminkan ketulusan jiwa-Mu

Aku adalah Aku
Aku hadir dalam realita hidup seadanya
Untaian makna yang luhur nan mulia tertera di dalamnya
Untaian makna itu menyentuh kedalaman jiwa insani

Engkau...
Engkaulah yang dirindukan jiwa insani
Saat jiwa dinodai kegelapan hampa
Engkau hadir di saat yang pasti
Hadir-Mu merasuk dan menyelami hidup insani
Memberi secercah harapan pasti
tiada dusta, tiada kebohongan di dalam-Nya
Inilah visi Cinta-Mu, memancarkan hidup yang baru

Engkau nan Absolut Sang Raja Cinta
Menyentuh, menjamah jiwa-jiwa berdosa, menderita, melarat,
terhina, miskin, papa dan
jiwa-jiwa yang dihempas gelombang maut: para bidaah yang tak kenal Cinta

Sang Absolut
Kehadiran-Mu, penjelmaan-Mu
Meneguhkan jiwa-jiwa yang menderita itu
Memberi kembali harapan kekal bagi jiwa yang naas
Cinta dan harapan pasti itu ada pada-Mu

Wahai Sang Khalik Sang Raja Cinta
Pengosongkan diri-Mu dan menyelami penderitaan jiwa ini
Hanya demi Cinta, Engkau memakukan dosa-dosa
dan melenyapkannya dalam Salib-Mu yang kudus
Di Kalvari itu, di puncak salib itu nyatalah Cinta Suci-Mu
Semua jiwa terdecak kagum, bangga, terharu, gembira, menang
Menyembah Sang Raja Cinta Sang Sahabat

Kalvari itu, tanda Harapan luhur, harapan mulia, harapan kekal
Akhirnya Engkaulah Cinta itu
Cinta yang tulus tuk sahabat
Cinta yang mencipta relasi suci Aku-Engkau
Tak ada yang bisa memutus relasi cinta itu
Kita satu, utuh, karena Cinta sejati

Doaku, sujudku, sembahku
Semoga jiwa ini berziarah menuju harapan kekal
harapan kekal yang Engkau janjikan
Aku tahu, aku paham dan akhirnya Aku berdendang,
“Sahabat Sejati Sang Raja Cinta”
Aku-Engkau adalah Kita
Menuju Paradis Bahari Kudus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun