"Cinta Mengalahkan Segalanya"
Demikianlah arti sejatinya. Sekilas dibaca seolah-olah berlebihan. Tapi ingat, ungkapan ini tak bisa tuntas dipahami hanya dengan logika belaka. Problematika Cinta saja pikiran tak mampu mengurainya; maka masuk akal bahwa banyak persepsi manusia perihal perkara ini.
Jadi...Kesimpulan terakhir / kesepakatan akhir tentang masalah ini?
"Cinta mesti dipahami dari jati diri cinta itu sendiri. Dipahami dari adanya cinta itu sebagai cinta: yakni, pemberian diri secara total, purna dan sehabis-habisnya atau cuma-cuma, Tanpa pertimbangan egoku-egomu. Cinta menang dan mengalahkan segalanya ketika Aku yang lain melihat Engkau yang lain sebagai diriku seutuhnya. Engkau adalah diriku yang lain. Maka semestinya kusikapi, kuperlakukan & kucintai sebagaimana aku mencintai diriku sendiri. Aku-Engkau = KITA.
Aku-Engkau=Kita...!
Adalah tujuan bersama demi hidup bersama berdampingan dalam perbedaan: Itulah perdamaian sejati bagi seluruh insan pencinta damai.
19052021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H