Halo, Sobat Kompasianer! Kali ini kita akan mengulik topik yang cukup menarik dan relevan, terutama bagi kamu yang sedang mempertimbangkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Magister (S2) atau Doktor (S3).Â
Tapi, pernahkah kamu memperhatikan bahwa angka lulusan S2 dan S3 itu terbilang rendah?Â
Nah, mari kita bahas secara santai apa aja sih yang menjadi faktor-faktornya.
Pentingnya S2 dan S3: Ya atau Tidak?
Pertama-tama, yuk kita ngobrolin seberapa penting sih melanjutkan pendidikan ke S2 dan S3. Ada yang bilang penting banget, ada juga yang enggak terlalu.Â
Nah, ini sebenarnya tergantung banget sama kebutuhan dan arah karier kamu. Misalnya nih, untuk kamu yang pengin terjun di dunia penelitian atau akademis, punya gelar S2 atau S3 itu kayak punya 'kunci emas'. Kenapa? Karena di bidang-bidang itu, gelar tinggi bisa jadi syarat utama buat dapetin kesempatan-kesempatan yang oke punya.
Tapi, jangan salah loh, nggak semua bidang kerja itu mesti butuh gelar S2 atau S3. Ada banyak juga profesi di luar sana yang lebih mementingkan pengalaman praktis ketimbang gelar akademis.
 Jadi, buat kamu yang lebih suka 'belajar sambil lakuin', atau lebih tertarik di bidang yang nggak terlalu teoritis, mungkin fokus ke pengalaman kerja bisa jadi pilihan yang lebih cocok.
Intinya, baik melanjutkan pendidikan ke S2 atau S3 ataupun tidak, itu tergantung sama apa yang kamu butuhkan dan mau capai di karier kamu. Keduanya punya nilai plus dan minus masing-masing.Â
Ada yang butuh gelar buat naik level, tapi ada juga yang sukses dengan mengandalkan pengalaman dan skill praktis. Jadi, pilihlah jalan yang paling pas buat kamu dan karier impianmu, ya!