Semarang-Membahas tentang pendidikan seksualitas dengan anak-anak seringkali dianggap sebagai topik yang sensitif dan tabu. Namun, dalam usaha untuk melindungi dan mendidik generasi muda secara holistik, pendekatan terbuka dan informatif dalam seksualitas sangat penting. Melalui kolaborasi antara mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan program studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Semarang dan Ibu Euodia Sekar Ayu mahasiswa S2 Universitas Katolik Soegijapranata Semarang selaku narasumber dalam kegiatan sosialisasi ini  di Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) As Shidiq, sosialisasi dengan tema "Sex Education: Aku dan Tubuhku" telah dilaksanakan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman yang sehat dan bertanggung jawab tentang tubuh, hubungan, dan seksualitas kepada anak-anak dalam lingkungan yang aman dan mendukung.
Pendidikan seksualitas adalah bagian penting dari pendidikan komprehensif yang melibatkan aspek fisik, emosional, sosial, dan moral. Dalam konteks yang tepat, pendidikan seksualitas membantu anak-anak memahami perubahan fisik dan emosional yang terjadi pada tubuh mereka, hubungan interpersonal, nilai-nilai kehidupan, dan pentingnya menghormati diri sendiri dan orang lain. Sosialisasi yang dilakukan oleh mahasiswa PPG Prajabatan BK UPGRIS dan Ibu Euodia di TPQ As Shidiq bertujuan untuk menghilangkan stigma, memberikan informasi yang akurat, dan mendukung kesehatan serta perkembangan yang positif.
Isu-isu yang Dibahas dalam Sosialisasi "Sex Education: Aku dan Tubuhku": Sosialisasi tentang pendidikan seksualitas oleh mahasiswa PPG Prajabatan BK UPGRIS dan narasumber Ibu Euodia di TPQ As Shidiq mencakup sejumlah isu yang relevan dengan perkembangan anak-anak. Berikut adalah beberapa topik yang tercakup dalam kegiatan ini:
- Anatomi tubuh: Anak-anak diajarkan tentang struktur tubuh mereka dengan penekanan pada organ reproduksi. Pengetahuan ini membantu mereka memahami perubahan yang terjadi selama masa pubertas dan menghormati tubuh mereka sendiri serta tubuh orang lain.
- Perkembangan seksual: Ibu Euodia memberikan penjelasan tentang perkembangan seksual secara bertahap yang dialami oleh anak-anak seiring bertambahnya usia. Mereka menjelaskan perubahan fisik dan emosional yang terjadi, membantu anak-anak memahami bahwa ini adalah proses alami dalam kehidupan.
- Hak-hak dan batasan pribadi: Dalam kegiatan ini, mahasiswa PPG Prajabatan BK UPGRIS dan narasumber TPQ As Shidiq mengajarkan anak-anak tentang hak-hak mereka untuk menjaga batasan pribadi dan menghormati batas-batas orang lain. Hal ini mencakup memahami tentang privasi, izin, dan pentingnya komunikasi yang jujur dan terbuka dalam hubungan.
- Dampak kekerasan seksual pada anak dan Langkah konkrit yang bisa dilakukan anak ketika mendapatkan kekerasan seksual
- Kesadaran diri dan perlindungan diri: Anak-anak diajarkan tentang pentingnya kesadaran diri dalam situasi yang mungkin berpotensi membahayakan. Mereka diberikan pemahaman tentang batasan pribadi dan strategi untuk melindungi diri mereka sendiri, termasuk pengenalan mengenai pelecehan dan penyalahgunaan.
- Â Pentingnya Kolaborasi antara Mahasiswa PPG Prajabatan BK UPGRIS dan Pengurus TPQ As Shidiq: Kolaborasi antara mahasiswa PPG dan Pengurus TPQ As Shidiq dalam menyampaikan pendidikan seksualitas memainkan peran penting dalam membantu anak-anak memahami dan menghormati tubuh mereka serta nilai-nilai keagamaan yang berkaitan dengan seksualitas. Mahasiswa PPG Prajabatan BK UPGRIS, dengan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam pendidikan, serta narasumber di TPQ As Shidiq, dengan keahlian dalam agama dan moralitas, membentuk tim yang dapat memberikan sosialisasi yang berimbang dan holistik kepada anak-anak.
Sosialisasi "Sex Education: Aku dan Tubuhku" oleh mahasiswa PPG Prajabatan BK UPGRIS dan Ibu Euodia di TPQ As Shidiq adalah langkah yang positif dalam menghadapi tantangan yang kompleks terkait pendidikan seksualitas. Dengan menyediakan informasi yang akurat, mendukung perkembangan yang sehat, dan menghormati nilai-nilai keagamaan, kegiatan ini membantu anak-anak membangun kesadaran diri yang kuat dan mengembangkan sikap yang bertanggung jawab terhadap tubuh mereka sendiri dan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H