Mohon tunggu...
Eve S
Eve S Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Mengeksplorasi sejarah, arkeologi, dan budaya adalah sebuah petualangan melintasi dimensi ruang dan waktu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Jalan-jalan ke Masa Lalu dengan Menulis Fiksi Sejarah

31 Juli 2020   23:11 Diperbarui: 2 Agustus 2020   00:50 1185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (ROBERT NEUBECKER - sciencemag.org)

Hal lain yang tak kalah penting adalah jangan lupa untuk melakukan penokohan terhadap tokoh-tokoh dalam ceritamu, sesuaikan dengan catatan historisnya, ya! 

4. Beri Bumbu dalam Karyamu!
Makanan akan terasa lebih sedap jika diberi bumbu, hal itu juga berlaku dalam dunia tulis-menulis. Sebuah karya akan menjadi lebih menarik jika diberi "bumbu" di dalamnya!

Kamu bisa menuangkan imajinasimu ke dalam cerita yang kamu tulis, menambahkan bumbu fantasi atau roman dalam cerita juga dapat menjadi sebuah daya tarik dalam suatu karya.

Mungkin ide fantasi tentang perjalanan melintasi waktu atau kisah cinta yang apik dapat menjadi bumbu dalam karya fiksi sejarahmu. Ide-ide yang ada dalam pikiran dapat kamu kembangkan sebagai pendukung jalannya alur sebuah cerita. Konflik dalam kisah sejarah pun dapat kamu jadikan sebagai bahan dalam membuat alur cerita.

Menggabungkan imajinasi dengan catatan historis adalah salah satu cara menyelami masa lalu. Tapi, jangan lupa untuk tetap memperhatikan garis besar sejarahnya, ya! Sebelum menulis cerita, ada baiknya kamu berkhayal dan membayangkan bagaimana jadinya jika kamu hidup di latar sejarah tersebut! 

5. Cari Tahu Gaya Menulismu!
Ya, mencari tahu gaya menulismu adalah salah satu aspek penting sebelum memulai menulis sebuah karya. Jangan memaksakan diri untuk menulis sesuatu yang tak sesuai dengan gayamu.

Cari tahu gayamu saat menulis, apakah kamu lebih nyaman saat menulis dengan gaya yang baku, semibaku, atau bahkan nonbaku karena gaya menulismu adalah ciri khasmu sebagai seorang penulis!

6. Jangan Lupa Perhatikan Ejaan dan Diksimu!
Jika kamu berniat untuk menjadi seorang penulis yang profesional, ada baiknya kamu memperhatikan ejaan dan diksi dalam karyamu. Penggunaan tanda baca, pemakaian huruf, penulisan kata, dan penulisan unsur serapan menjadi poin-poin penting yang harus kamu perhatikan! 

Pemilihan kata atau diksi juga menjadi poin penting lainnya. Kalau kamu berencana untuk mengirimkan karyamu ke penerbit (terutama penerbit mayor), kamu harus memperhatikan ejaan yang ada dalam karyamu.

Untuk mempelajarinya, kamu bisa membacanya dari PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) yang dapat kamu unduh lewat Play Store atau App Store! 

7. Ciptakan Duniamu!
Setelah mempersiapkan dan melakukan berbagai hal yang sudah saya sampaikan di atas, kini saatnya kamu mulai menulis karyamu! Ciptakan duniamu dan buatlah orang-orang terjun ke dalamnya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun