Mohon tunggu...
Evelyn Sutedjo
Evelyn Sutedjo Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga

Hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Kompasianival 2016 Mimpiku Jadi Kenyataan

11 Oktober 2016   22:47 Diperbarui: 11 Oktober 2016   22:51 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat Kompasiana mengumumkan pendaftaran untuk acara ‘Kompasianival 2016’, dalam hati kecilku, aku ingin sekali datang ke sana untuk bertemu dengan pak Tjiptadinata dan ibu Roselina. Untuk mewujudkan impianku yang pernah kutulis dalam partisipasiku menulis tentang pak Tjip dalam rangka ulang tahun nya yang ke 73. Impian untuk bertemu muka dengan pak Tjip dan berfoto bersama.

Namun karena keraguan apakah di tanggal itu aku senggang dan rasa enggan karena merasa asing, maka aku akhirnya cuek-in saja pendaftaran itu.

Pada hari Kamis malam, seorang sahabat, ibu Ina Tanaya, yang sudah lebih lama bergabung di Kompasiana mengirim WhatsApp menanyakan apakah aku akan hadir di Kompasianival itu, dia akan datang dan kalau aku pergi, mengajak pergi bersama.  Tanpa pikir panjang aku kemudian buka www.kompasiana.com dan mendaftarkan diri di Kompasianival-nya.  Tiba-tiba ada rasa senang muncul karena membayangkan aku akhirnya akan ada di acara itu bersama sahabat.

Setelah mendaftar, aku mendapatkan email yang berisi kode QR (barcode) yang nantinya diperlukan untuk masuk di acara tersebut. Kemudian aku membaca lebih detail segala tentang acara tersebut, dan sungguh aku acung jempol untuk Kompasiana. Informasi sungguh lengkap, bahkan cara sampai ke tempat diselenggarakannya-pun sangat jelas, bagi kompasianer yang datang dari bandara soeta, dari bandara halim, dari stasiun gambir, dari stasiun senin.

Pada hari Sabtu tanggal 8 Oktober 2016, mimpiku terwujud karena ada kebaikan hati banyak orang.

Untuk itu di sini aku ingin berterima kasih kepada :

  • Ibu Ina Tanaya, yang mendengar suara Tuhan untuk mengajakku (peristiwa ini membuatku bersyukur karena keinginan kecil-ku-pun yang tidak dengan sengaja diminta , juga Tuhan berikan), dan yang bersamaku di perjalanan maupun di acara.
  • Pak Thamrin Sonata, yang mau berfoto bersama dan memberikan buku ‘Spirit Sepasang Merpati’, dimana tulisanku untuk pak Tjip dan ibu Roselina ada di dalamnya.
  • Ibu Roselina, yang mau memberikan tanda tangan-nya dibuku itu dan juga mau berfoto bersama.
  • Pak Tjiptadinata, yang juga mau memberikan tanda tangan-nya di buku itu dan mau berfoto bersama dan menjadikan kenyataan mimpiku.
  • Ibu ..… (maaf ya belum sempat kenalan tetapi sudah menjadi penolongku), yang sudah memfoto kami bertiga.
  • Kompasiana yang menyelenggarakan acara ini dan yang memberi petunjuk serta informasi dengan baik.

Ya tentu saja untuk mencapai mimpi harus ada usaha, seperti halnya usahaku menempuh perjalanan yang lumayan jauh dengan menggunakan kereta commuter line dan busway.

Juga tidak malu bertanya, seperti halnya saya bertanya kepada pak Thamrin tentang tulisan 73 tahun pak Tjip apa sudah dibukukan, dan saya mendapatkannya.

Harus cepat dan tepat waktu, sehingga dapat bertemu ibu Roselina dan pak Tjiptadinata, dan berani meminta tanda tangan dan meminta foto bersama, tentu saja harus dengan sikap yang sopan.

Karena doa, usaha, keberanian dan kebaikan banyak orang  maka mimpipun jadi kenyataan.

Salam bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun