Suatu hari saat Rini melintasi jalan yang berlubang, tiba-tiba terdengar bunyi ‘beesss’ dan ban depan motornya berangsur menukik mencium bumi.
Alhasil Rini harus melanjutkan perjalanannya dengan berjalan kaki untuk sampai stasiun, sedangkan motor yang ban-nya kempes itu diputar balik dan dibawa kembali ke rumah oleh Biki yang mengantar.
Hari masih pagi dan menurut pemikiran Biki tempat tambal ban pastilah belum buka.
Dari peristiwa ban kempes itu, ternyata Biki menemukan dua pelajaran, yaitu :
- Mau tidak mau Biki harus membawa motor yang kempes itu ke tempat tambal ban supaya besoknya bisa dipakai untuk mengantar Rini ke stasiun. Rasa malas yang muncul karena terik matahari yang sudah muncul  harus dikalahkannya. Dengan menaikinya dan berjalan sangat perlahan, Biki menuju tempat tambal ban yang ada di ujung jalan gang rumahnya. Begitu sampai di ujung jalan Biki memutar motornya dan menemukan kenyataan kalau tempat tambal ban di tempat itu tutup. Olala.. Biki harus mencari tempat tambal ban yang lainnya lagi. Ada satu tempat tambal ban lagi yang terdekat yang diketahuinya, dan dia menaiki motornya itu menuju tempat yang dipikirkannya. Horeee.. buka.. jerit hati Biki karena senang menemukan tempat itu dan buka. ‘Terkadang kondisi terpaksa mampu membuat seseorang mengalahkan ke-enggan-annya dan tetap berusaha sampai mendapatkan solusinya’.
- Karena ban yang kempes dipaksa tetap dinaiki dengan jarak yang cukup jauh, maka setelah diperiksa oleh si ‘Bapak tukang ban’  ditemukan ban motor itu rusak parah dan harus diganti baru, tidak bisa di tambal saja. Mungkin kalau motor itu tidak dipaksa dinaiki tetapi dituntun perlahan maka ban tidak rusak parah. ‘Suatu barang yang sedikit rusak akan tambah parah rusaknya jika tidak tahu cara menanganinya’.
Sekarang ban motor sudah tidak bermasalah. Â Biki sudah dapat mengantar Rini dengan aman.
Biki  percaya bahwa di setiap peristiwa yang terjadi,  pasti didalamnya terselip pelajaran kehidupan.Â
Hanya tergantung dia peka atau tidak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H