[9 Tahun Kompasiana] Memberi dan Menerima

Hari demi hari tetap berlalu entah kita bergerak ataupun diam. Kompasiana yang saat ini telah melewati usia 9 tahun memilih untuk bergerak. Diusianya sekarang ini, dari yang semula muncul sebagai 'Rumah Bersama' di tanggal 22 Oktober 2008, kini telah menjadi produk digital yang tampil apik dengan 'Beyond Blogging' nya.

Memberi dan Menerima adalah pelajaran dan pengalaman yang sudah diberikan oleh Kompasiana kepada Kompasianernya.

Seruan ulang tahun Kompasiana yang ke 9 telah membangunkan tidurku di tahun 2017 ini. Sharing kenanganku dalam memberi dan menerima di kompasiana menjadi tulisanku pertama di tahun 2017 ini dan sekaligus tulisanku ke 50.

Aku mulai bergabung di Kompasiana 30 September 2015  karena ingin berpartisipasi dalam memperingati  'hari Habitat Dunia 2015'. 'Temukan Dunia di Ruang Publik' merupakan tulisan perdanaku di Kompasiana. Ya...ceritanya..mulai belajar menulis  :-).

Dan karena dorongan ingin belajar menulis, aku mulai meng-upload tulisanku di sini.

Dari tulisan sahabat kompasianer aku banyak belajar, sehingga aku berani sharingkan pengalamanku. 'Bahagia itu sederhana, abadikan momen-nya'  kujadikan 'brand'  dari tulisanku disini, dan isi ceritanya memanglah sederhana, peristiwa yang kutemukan di kehidupan ini. Mungkin karena tulisanku 'kurang berbobot' juga aku bukan orang yang 'terkenal', maka yang membaca hanya sedikit orang. Tapi tak mengapa...  niat berbagi 'Bahagia' tetap harus menyala. Ya kan ? (istilahnya..berbesarhati.com)

Satu peristiwa yang sangat berkesan buatku berhubungan dengan Kompasiana adalah tatkala aku ikut berpartisipasi di 'Momen menuliskan tentang pak Tjiptadinata dan ibu Roselina dalam rangka ulang tahun mereka  yang ke 73'. Dalam tulisan yang kuberi judul 'Komitmen pak Tjip menyolekku' dan 'Jejak Roselina Tjiptadinata' itu  kusisipkan  'lagu'  karanganku untuk mereka, 'Tersenyumlah, Tuhan mengasihimu' dan 'Tinggalkan jejak hidupmu'.

Ternyata kedua  tulisan itu membawaku  kepada 'Impian yang terwujud di Kompasianival 2016'.  Karena kedua tulisan itu masuk di buku 'Spirit Sepasang Merpati'  yang diterbitkan oleh pak Thamrin Sonata. Dan di Kompasianival 2016 itu aku dapat berfoto bersama ketiga tokoh menulis tersebut. Bahkan dapat tanda tangan pak Tjiptadinata dan bu Roselina di tulisanku itu.  

Duh...senangnya... :) . Impian yang terwujud karena kebaikan hati banyak orang-pun kualami.  Satu lagi peristiwa yang tidak akan terlupa .. aku sungguh  tersanjung dengan apresiasi pak Tjip yang menuliskan tentang diriku setelah  acara Kompasianival 2016 tersebut. Judulnya "Inilah Sosok Kompasianer Pencipta Lagu', yang di upload tanggal 12 Oktober 2016 dengan mencantumkan fotoku dengan ibu Roselina. Dan karena tulisan pak Tjip itu, pengaruhnya besar juga bagiku ,  tulisan ' mimpi jadi kenyataan '  itu di baca banyak orang hanya dalam waktu kurang dari  satu jam.  Wow... jadi orang terkenal ternyata pengaruhnya banyak ya pak Tjip.. :) . Kapan ya aku bisa terkenal seperti bapak ? Haha..

Terima kasih ya pak Tjiptadinata Effendi , bu Roselina, bu Ina Tanaya, pak Thanrin Sonata, team Kompasiana, yang sudah memberi satu goresan kenangan di hidupku lewat  Kompasiana ini. Kejutan apresiasi pak Tjip  itu  aku dapatkan dari pemberitahuan ibu Ina Tanaya.  Betul-betul kejutan yang menggembirakan.

Sahabat Kompasianer, Memberi dan Menerima ternyata memang  selalu memberikan rasa  bahagia untuk si pemberi dan penerima. Masing-masing bahagia dengan sisi yang berbeda.