Sejak seminggu terakhir, foto yang menampilkan mie kuah yang tampaknya lezat terus menghantui Facebook dan Instagram saya. Tak ingin berlama-lama hidup dalam rasa penasaran, saya pun merapat ke Kedai Bismillah untuk mencicipinya.
Namanya mie konde. Nama ini diambil dari cara penyajian mie yang digulung sehingga tampak seperti rambut yang dikonde.
Lebih kurang sepuluh menit setelah memesan, mie konde tersaji di atas meja.
Wah. Jadi ini dia si mie konde yang beberapa hari terkahir menghantui media sosial saya. Dari asapnya, aroma kenikmatan mulai tercium pekat. Membuat saya tidak bisa untuk tidak mengecap.
Dalam mangkuk berwarna putih itu, mie kuah disajikan bersama telur, sawi, daun seledri, dan sejumput bumbu yang sebut saja namanya bumbu rahasia. Tak ketinggalan bawang goreng dan potongan kecil ubi jalar goreng yang menambah cita rasa dan memanjakan lidah. Mari makan. Jangan lupa baca bismillah.Â
Tak berapa lama, mie konde tandas. Di mangkuk putih itu hanya tersisa sedikit kuah yang bercampur biji cabai, sementara di pikiran saya terbesit ide untuk menambah seporsi lagi. :D
Mie konde merupakan mie home made yang tentunya bebas dari pengawet dan zat kimia lainnya. Struktur mie konde yang kenyal menyatu dengan kuah mie yang merupakan perpaduan dari rasa asam, asin, dan pedas. Samar-samar rasa manis hadir dari gigitan bawang goreng dan ubi jalar goreng. Ditambah lagi sensasi segar yang datang dari daun seledri.
Semangkuk mie konde dapat kita cicipi dengan membayar sepuluh ribu rupiah. Sebagai teman makan mie konde, Kedai Bismillah juga menawarkan es lemon tea dan es jomlo seharga lima ribu rupiah. Murah kan?
Sungguh perpaduan sempurna untuk mencapai kenikmatan. Mie yang panas dan pedas diredam oleh si es yang dingin menyegarkan.Â