Mohon tunggu...
Eva Syilva
Eva Syilva Mohon Tunggu... Freelancer - Orang Kaili yang bercita-cita ke Arab Saudi

Saya sedang belajar membuat tulisan. Silakan dikoreksi jika keliru. :)

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Macaca Rangers: Jaga dan Lestarikan Monyet Endemik Sulawesi

4 November 2021   23:54 Diperbarui: 5 November 2021   03:08 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Macaca Rangers Peduli Monyet Endemik Sulawesi/Instagram @bwkehati

Kanapa monyet tidak boleh diberi makan?

Menurut Kol, memberi makan monyet liar akan berdampak pada penurunan keterampilan mencari makan di alam bebas. Terlebih jika makanan yang kerap disuguhkan merupakan makanan olahan yang tidak tumbuh alami di hutan. Hal itu dapat mengubah pola perilaku monyet sehingga merasa ketergantungan dan terus mencari makanan dari manusia.

Jika yang diberi adalah buah, misalnya pisang, apa masih dilarang juga? Bukankah buah terutama pisang adalah makanan monyet?

Untuk pertanyaan yang satu ini, Kol memberi penjelasan kalau tidak semua buah baik untuk monyet. Bahkan pisang sekalipun. Hal itu dikarenakan buah (termasuk pisang), yang diberi oleh para pengguna jalan merupakan buah-buahan hasil budidaya yang tidak tumbuh alami di hutan. Pemberian buah terus menerus akan menyebabkan monyet ketergantungan sehingga mereka tidak mampu mencari makanan sendiri dan tak bisa survive di alam.

Kenapa manusia harus menjaga jarak dengan monyet?

Kata Kol, menjaga jarak dengan satwa liar dilakukan demi keamanan diri. Jarak aman antara manusia dengan monyet liar minimal 8 meter. Selain untuk berjaga-jaga jika insting liar si monyet muncul dan menyerang, jaga jarak juga dilakukan agar monyet tidak menularkan penyakit ke manusia, dan sebaliknya.

Macaca Rangers berharap apa yang mereka lakukan dapat memberikan dampak di masyarakat sehingga semua orang mau mengambil peran untuk melestarikan monyet endemik Sulawesi.

"Ke depannya kami akan lebih fokus melakukan penyebarluasan informasi tentang peran ekologis monyet, melakukan edukasi ke lebih banyak sekolah, dan membuka volunteering dalam berbagai kegiatan agar lebih banyak masyarakat terlibat langsung dalam pelestarian monyet endemik Sulawesi."

Di akhir bincang-bincang, Kol berpesan mari kita jaga dan lestarikan monyet endemik kita dengan stop memberi makan dan tidak menjadikan monyet sebagai hewan peliharaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun