Mohon tunggu...
Eva Sinaga
Eva Sinaga Mohon Tunggu... Administrasi - Singgahlah dan Berbenah

Penulis Fiksi dan Non Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Review Novel

13 Mei 2022   14:42 Diperbarui: 14 Mei 2022   16:48 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul Novel     : Dear Tuan Popeye

Penulis              : Puteri Renata (Mpudh)

Penerbit           : CV AY Publisher

Tebal                 : 258 halaman

Sebuah Novel yang berjudul “Dear Tuan Popeye” adalah novel yang dibuat oleh Puteri Renata (Mpudh) Founder Sahabat Literasi, komunitas menulis yang sudah berdiri sejak Desember 2018. Novel ini mengangkat tema tentang percintaan beda keyakinan serta persahabatan yang easy reading  dan easy catching untuk pembacanya. Novel ini dikemas dengan sangat mudah dimengerti dan mengandung banyak motivasi serta pesan moral untuk kehidupan kita sehari-hari, diantaranya adalah:

  1. Toleransi Umat Beragama, novel ini bermula dari keisengan Sharena seorang wanita muslim sebagai tokoh utama dalam cerita tersebut menyatakan cintanya kepada Dimas seorang laki-laki nasrani yang Ia kenal melalui media sosial, tanpa disangka Dimas menerima cinta Sharena hingga berjalannya waktu perasaan diantara mereka tumbuh serta mereka saling mencintai. Mereka sangat bertoleransi satu sama lain, tidak ada yang memaksakan kehendak agar salah satu dari mereka berpindah keyakinan, bahkan waktu mengajarkan Dimas bahwa level tertinggi dalam mencintai Dimas harus merelakan Sharena bahagia dengan Dikta abangnya sendiri. Toleransi beragama lainnya juga Puteri Renata ceritakan pada hubungan antara Dikta seorang laki-laki muslim kepada adik-adiknya yaitu Dimas dan Diani yang Nasrani, mereka tetap rukun meskipun kedua orang tuanya sudah berpisah dan berbeda keyakinan pula.
  2. Kepercayaan dan Persahabatan, dalam novel ini Sharena memiliki tiga orang sahabat yaitu Jihan, Qori dan Hilda. Namun dalam persahabatan mereka memiliki kendala dalam sebuah kepercayaan. Jihan adalah sahabat karib Sharena saat kuliah S1, mereka berkonflik ketika Jihan tidak menyukai kehadiran Dimas dalam hidup Sharena karena menurut Jihan hubungan berbeda keyakinan hanya akan membuang-buang waktu, sampai Jihan menjauh dari Sharena karena hal tersebut. Lain hal dengan Qori dan Hilda sebagai sahabat Jihan ketika kuliah S2, pengkhianatan Qori kepada Hilda sangat menyakitkan bagi Sharena karena Sharena harus menutupi bahwa suami Hilda sudah menikah dengan Qori dan dikaruniai seorang anak, dimana Qori adalah sabahat yang sangat Hilda percaya selama ini
  3. Hukum Tabur Tuai, Putri Renata menceritakan bahwa segala sesuatu sesuai apa yang kita lakukan, jika kita berbuat baik maka kebaikan akan kembali kepada diri kita sendiri begitu pun sebaliknya. Hal itu dipertegas pada kisah ketika Sharena dengan tidak sengaja bertemu dengan mantan kekasihnya bernama Raynold yang dulu menyia-nyiakan ketulusan cinta Sharena sehingga Sharena merasa terpuruk dan kini Sharena dipertemukan kembali dengan Raynold dalam keadaan terpuruk karena ditinggalkan istrinya demi laki-laki lain sehingga Ia harus menghidupi dirinya dan anaknya dengan usahanya sendiri. Selain itu kisah pengkhianatan Qori terhadap Hilda juga berakhir tragis, Qori akhirnya memutuskan untuk pergi dan Ia menyesali serta menyadari kesalahannya. Seperti kutipan kalimat Putri Renata yang saya suka dalam Novel tersebut “Kalau apa yang kamu dapatkan dari hasil merampas, maka suatu saat semua itu akan terlepas.” Sudah selayaknya hidup kita selalu menebar kebaikan untuk diri kita sendiri.
  4. Setiap Manusia memiliki Ujiannya, pesan moral lainnya yang tidak kalah penting dalam novel ini adalah bahwa setiap manusia akan menjalani takdir serta ujiannya masing-masing maka dari itu bersabarlah menghadapi ujian tersebut. Sharena wanita cantik dan cerdas hingga usianya tidak lagi muda belum juga dipertemukan jodohnya. Jihan sudah menikah dan dikaruniai keturunan namun ujian mereka adalah masalah ekonomi, Hilda memiliki suami yang kaya raya namun belum juga dikaruniai keturunan dan diuji dengan kesetiaan Sang Suami, lain hal dengan Qori kesempurnaan fisik yang Ia punya malah dimanfaatkan menyakiti sahabatnya sendiri dengan merebut suami Hilda. Sampai saya menyelesaikan novel ini saya yakini satu hal bahwa terkadang mungkin kita adalah ujian bagi orang lain dan sebaliknya, sudah sepatutnya kita kembali pada ajaran agama dan berdoa kepada Tuhan untuk selalu diteguhkan hatinya pada sebuah kebaikan.

Kurang lebih itu adalah review saya tentang Novel “Dear Tuan Popeye” meskipun dalam cerita ini saya tidak merasakan kebahagiaan Dimas seperti apa, bagaimana sesungguhnya perasaan Dimas ketika kekasih hatinya yang selama ini dicintainya malah menikah dengan Abangnya sendiri meskipun dalam novel diceritakan Dimas bahagia. But overall, novel ini apik dan terstruktur rapih mulai dari pengenalan, konflik dan penyelesaian konfliknya. Novel ini baik untuk dibaca dan sangat direkomendasikan untuk kalian yang sedang mengalami percintaan beda keyakinan, konflik persahabatan atau sedang gundah gulana karena ujian hidup yang sedang dialami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun