Mohon tunggu...
Eva Juliriani Siahaan
Eva Juliriani Siahaan Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa di UNEFA (UNIVERSITAS EFARINA). Presidium Pendidikan dan Kaderisasi Dewan Pimpinan Cabang di PMKRI St. Fransiskus dari Assisi Cabang Pematangsiantar Periode 2018-2019.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Orang Tua Dibalik Karakter Anak

27 Maret 2018   11:23 Diperbarui: 27 Maret 2018   11:38 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak sangatlah  penting dalam setiap keluarga. Jadi sebagai keluarga harus memperhatikan keadaan anak dengan baik dan yang terutama adalah dalam bidang  pendidikan. Keluarga adalah sekolah pertama bagi semua anak yang lahir ke dunia dan yang paling mengetahui karakter dan sifat seorang anak, ketika sifat seorang anak itu buruk sangatlah berdampak bagi keluarga, bisa saja karena sifat sianak yang kurang baik  keluarga menjadi sasarannya ibarat pepatah mengatakan "satu makan cempedak semua kena getahnya". Disini yang terutama adalah peran orang tua dalam mendidik anak sejak awal hingga anak tersebut tumbuh dan berkembang, diiringi hal itu orang tua harus membuat pembenahan terhadap anak sejak dini.

Dalam memberi perhatian kepada anak tidak hanya memberi perhatian yang sekedar saja tapi layaknya sebagai orang tua yang bertanggung jawab atas masa depan anaknya. Bicara masa depan tentunya harus dimulai dari kebiasaan kecil terlebih dahulu. Misalkan, dalam tahap perkembangan sianak orang tua harus berhati-hati dalam memberi contoh teladan hidup, karena pada jaman sekarang ini kebanyakan orang tua hanya menyerukan anak anaknya saja untuk melakukan suatu yang baik tanpa memberi contoh nyata. Hal tersebut bisa saja diterima sianak karena masih berpikiran polos dan melakukan apa saja yang dikatakan orang tua. Namun orang tua harus berfikir lebih cerdas dalam melaksanakan kewajibanya sebagai orang tua, dengan cara memberi contoh nyata, misalkan dalam hal beribadah, langsung mengajak anak beribadah bersama, membersihkan lingkungan bersama, dan makan bersama. Dengan berbagai kegiatan tersebut anak-anak akan lebih paham atas apa yang diperintahkan orang tua dan sedikit demi sedikit akan melekat dalam diri selanjutnya dengan sendirinya akan membentuk pribadi yang bertanggung jawab.

Pada jaman sekarang ini sangatlah miris melihat sikap sebagian  pelajar (SMA/sederajatnya) yang semakin merajalela dalam tindakan maupun perkataan. Contohnya,  merokok didepan umum, bolos dari sekolah dan bicara tidak sopan tanpa menghiraukan orang yang lebih dewasa disekitarnya. Hal tersebut bisa saja terjadi karena lingkungan sekitar yang bebas,  disinilah perananorang tua sangat dipentingkan untuk membantu memperbaiki sikap yang kurang etis tersebut dengan cara mendekati anak dan melihat perubahan yang berdampak negatif terhadap pribadinya, mencari solusi untuk memperbaikinya dan tidak membiarkan sifat anak tersebut semakin merajalela karena sangat merugikan dirinya. Jika orang tua cuek terhadap perubahan perilaku anak atau  anak kurang mendapat perhatian, anak tersebut bisa tumbuh menjadi pemberontak, egois, dan dekat dengan narkoba.

Pada jaman modern ini banyak kejadian yang menyangkut keselamatan anak baik secara moral maupun fisik. Maka, dalam hal ini harus diperhatiakan secara serius beriringan dengan maraknya kekerasan seksual terhadap anak diabawah umur sebagai orang tua harus serius untuk menanggapi hal ini, untuk menghindari hal-hal tersebut orangtua bisa membuat kebiasaan baru bersama anak. Kebiasaan harus diawali dari orangtua terlebih dahulu. Untuk memulainya harus terlebih dahulu keluar dari kebiasaan buruk yang  masih terjadi.  Cotohnya, lebih banyak waktu menggunakan gadged. Seiring majunya jaman dan teknologi tidak lagi mengenal mana yang muda dan yang tua karena sudah mejadi kaharusan kepada setiap kaum untuk memahaminya, tetapi hal itu ada beberapa orangtua menyalah artikan sehingga memberi banyak waktu kepada gadgednya daripada perhatian kepada anak, dan yang membuat sangat miris penggunaan  "gadged" yang berlebihan benda ini telah memperbudak manusia secara tidak langsung melalui aplikasi yang menarik dan lebih memprioritaskan hal tersebut daripada kewajiban yang seharusnya dengan demikian sudah melewatkan waktu yang seharusnya mendidik anak. Hal ini menjadi perhatian penting untuk diperubahi karena karakter yang demikian akan menjadi cerminan bagi generasi penerus dan jiaka hal ini berkelanjutan apa jadinya negara kita ini?.

Dan ada juga kesalahan yang fatal dilakukan oleh orangtua yaitu, memukul anak jika salah dan membentak, hal itu sangat berdampak buruk terhadap  psikologi anak karena mereka bisa saja diam untuk sesaat tetapi lambat laun akan menjadi kebiasaan sehingga tercipta moral yang buruk dalam diri sianak,  dan ketika dewasa akan tumbuh menjadi pribadi yang buruk.

Untuk mengubah semua kebiasaan buruk terhadap pembentukan karakter anak dalam keluarga harus dimulai dari orang tua terlebih dahulu, dan meminimalisir kemungkinan buruk yang mempengaruhi kepribadian anak. Hal itu dapat diterapkan langsung dan untuk membantu penguatan pendidikan karakter juga orang tua harus tetap rutin berdiskusi, dengan cara demikian akan mempermudah menegenali sikap yang kurang baik dari anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun