Junita Setiawati Herlambang sangat mengidolakan Hellen Keller, seorang wanita yang luar biasa. Aktivis politik, dosen, dan juga advokat handal yang memiliki keterbatasan penglihatan dan pendengaran. Namun, jangan tanya. Sosok ini diperhitungkan dan disegani  banyak orang karena kecerdasannya. Â
Oya, diusia 11 tahun Junita yang mulai menginjak  remaja melanjutkan sekolah di Maria Mediatrix Semarang. Sebuah sekolah terpercaya milik Yayasan Marsudirini yang dikelola oleh suster OSF. Seperti saat sekolah dasar, ia pun selalu dapat mengikuti pelajaran dengan baik walaupun kadang tentu mengalami kesulian. Peringkat 5 besar selalu digenggamnya, bukti dengan keterbatasan dia tetap bisa bersaing dengan rekan-rekannya. Sungguh luar biasa.
Singkat cerita, Junita lulus dan melanjutkan ke SMA Sedes Sapientiae Semarang. Sekolah yang juga dikelola suster OSF tentu dengan kedisiplinan dan persaudaraannya. Bahasa Inggris menjadi pelajaran menantang sebab banyak materi yang full menyimak. Padahal ia mengalami kendala dalam pendengarannya. Namun, dia terbantukan dengan wali kelasnya yang memberikan soal tertulis untuk pengganti menyimak. Untungnya dia bisa mengerjakan dan nilai 8 cukup membanggakan dirinya loh.Â
Ternyata Junita bisa masuk ke kelas IPA. Sungguh di luar dugaan, ia pun sangat mencintai pelajaran Kimia. Karena mampu mendapatkan nilai baik dalam pelajaran Kimia, gurunya pun memberikan ide supaya Junita kelak mengambil jurusan Farmasi saat kuliah. Â
Benar saja, ia pun mendaftar jurusan farmasi di Universitas Surabaya. Puji Tuhan dia bisa diterima menjadi mahasiswi di Ubaya. Farmasi lagi, sebuah jurusan yang sebagian orang mengatakan sulit sebab banyak hafalan dan praktik meramu obat sangat rumit dan berat.
Semua ini bukti bahwa keterbatasan menjadi daya kekuatan bagi seseorang untuk membuktikan bahwa setiap orang memiliki hak sama dalam menggapai pendidikan. SMP, SMA, Universitas umum dapat dilalui dengan perjuangan dan keyakinan. Meski berat dan penuh perjuangan, dengan dilengkapi mental, tekad, dan semangat juang tinggi untuk berani gagal pun juga berani menggapai kesuksesan.Â
Ingat, Orang pesimis melihat kesulitan dalam berbagai kesempatan. Orang optimis melihat kesempatan di dalam setiap kesulitan. ( Winston churchil)