Sering kita mendengar kata meditasi. Ketika mendengar kata itu sering yang terlintas dalam diri kita adalah seorang pertapa atau biksu yang sedang bertapa di sebuah gunung yang tinggi atau sebuah goa di daerah terpencil. Sebenarnya meditasi bukan hanya untuk beliau-beliau, pun juga tidak harus di alam luar. Kita bisa juga melakukannya.
Dalam pandangan kristiani, meditasi  merupakan doa hening yang membawa kita makin erat berelasi dengan Allah sehingga kita semakin mampu bersyukur dan menghargai kehidupan. Intinya bersyukur atas berkat yang melimpah atas diri kita, keluarga kita dengan cara menenangkan tubuh dan pikiran barang sejenak.
Di dalam dunia pendidikan, selain buah Roh, ternyata banyak sekali manfaat meditasi untuk membantu pembentukan karakter anak. Untuk mengetahui pentingnya meditasi bagi kita, terutama bagi anak-anak, Komunitas MK Paroki Kristus Raja Semesta Alam Salatiga pada hari Minggu, 21 Mei 2023 dimulai pukul 10.00- 12.30 WIB memberikan ruang bagi umat untuk ikut terlibat  dalam acara Seminar Meditasi Anak dengan tema "Mengenal dan Mencintai Yesus di Era Now dalam Keheningan"
Acara seminar dilaksanakan di Gedung Pastoral Gereja Kristus Raja Semesta Alam Salatiga (GKRSA) , secara langsung dan online. Peserta yang terlibat secara langsung lebih kurang 150 peserta, dan yang via online juga cukup banyak
Sesi pertama diisi oleh Bruder FX Bayu Adhi Prasetya, CSA , beliau termasuk pembicara nasional tentang meditasi Kristiani. Apa itu meditasi, langkah-langkahnya bagaimana, durasi waktu meditasi bagi pemula, dan manfaat meditasi dijelaskan dengan gamblang. Peserta sangat antusias, khususnya anak-anak kelas 4 yang ikut seminar ini.
Mbak Shirley Angeline Kusuma, M.Psi, mengisi untuk sesi kedua tentang meditasi dilihat dari ilmu psikologi. Â Beliau pun juga memaparkan materi dengan apik, termasuk saat menjelaskan meditasi mindfulness. Yang mana fokus dari meditasi yaitu untuk bisa menjadi lebih sadar akan diri sendiri dan sekeliling kita. Tak lupa beliau memberikan tawaran untuk anak usia di bawah 2 tahun untuk tidak diberikan gawai. Pun untuk usia 3- 5 tahun diberikan kesempatan bermain gawai dengan waktu tertentu. Sulit memang jika mau dilaksanakan tetapi bagi bapak ibu yang memiliki balita bisa mencobanya. Dengan gawai lebih awal kadang berdampak negatif bagi balita termasuk bisa membuat anak mengalami speech delay (keterlambatan dalam berbicara) Â jika hanya ditemani gawai dalam kehidupan sehari-harinya.
Di penghujung acara seminar  ini,  ditutup dengan peneguhan dari Romo Walidi, MSF. Beliau menyambut baik kegiatan ini dan harapannya semakin banyak yang mengenal dan ikut meditasi Kristiani di Gereja Kristus Raja Semesta Alam Salatiga.  Yakinlah banyak manfaat, apalagi bagi anak-anak jika terlibat ikut meditasi, pungkasnya.
