Â
"Ah, aku lagi males belajar. Capek banget, mending main gawai ajalah, bikin happy."Â Sebuah kalimat yang pernah penulis dengar dari seorang anak sekolah di perumahanku. Tidak dapat disalahkan juga sebab setiap anak memiliki kemampuan belajar dengan baik yang berbeda-beda. Pun juga motivasi setiap anak tentu bervariasi. Lalu apa yang dapat orang tua dan guru lakukan untuk meminimalkan rasa malas belajar anak didik?
Menurut pakar psikologi Alzena Masykouri, belajar di rumah merupakan bagian dan kewajiban setiap anak dan ini harusnya menjadi suatu kebiasaan. Idealnya, belajar yang efektif di rumah  setiap anak adalah 30 menit saja. Setelah itu perlu berhenti sejenak untuk bersantai dahulu. Baru setelah kembali fresh lanjut belajar.
Sebagai pelajar setiap anak hendaknya memiliki tujuan yang dapat terukur sehingga ada proses yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan hasilnya. Memang, tidak wajib selalu peringkat satu, tetapi minimal memiliki nilai sesuai proses belajar yang maksimal dan terukur.
Berikut ini langkah yang bisa menjadi solusi anak untuk sukses belajar di rumah.
Menetapkan Tujuan Belajar
Tujuan belajar setiap anak berbeda. Namun, secara universal tujuan setiap anak belajar adalah mengembangkan keterampilan dalam beradaptasi dengan baik. Membuka wawasan seseorang dan memberikan pandangan baru serta pemikiran yang luas. Hal ini sungguh berdampak dalam menghadapi tuntutan perubahan yang terjadi secara cepat di masa depan.
Atur Jadwal Belajar
Ketika di rumah anak senang dan nyaman belajar sepulang sekolah, ya lakukan saja. Jika, malam hari dianggap lebih mudah menangkap ilmu ya sah-sah saja. Atau andai dini hari belajar menjadi lebih konsentrasi ya tidak ada salahnya. Fleksibel dan bisa menjadi pilihan waktu belajar di rumah. Itulah bagian dari mampu mengatur jadwal belajar sebagai tanggung jawab pribadi setiap anak.