Sering kita mendengar kata bullying, terjadi di lintas kehidupan. Ada di lingkungan keluarga, sekolah, tempat pekerjaan, dan banyak tempat lain. Sejatinya bullying itu apa sih? Ternyata, bullying berasal dari kata bull yang berarti banteng yang senang menyeruduk kesana kemari.Â
Istilah ini diambil untuk menguraikan suatu tindakan destruktif. Berupa sifat yang mengarah pada sudut pandang negatif dimana sifat ini sangat merugikan dan juga mengarah pada pertentangan dan berkonflik.
Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( Kemenppa), bullying ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori.
Pertama, kontak fisik langsung. Tindakan ini seperti memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci, mencakar, mencubit orang lain tanpa alasan yang dipertanggungjawabkan. Tentu ini sangat merugikan korban dan bisa menjadikan luka batin yang berbahaya.
Kedua, kontak verbal langsung. Tindakan ini semacam mempermalukan di depan umum, merendahkan, menggangu, memberi panggilan nama yang jelek, mengintimidasi, merendahkan, dan tindakan sejenis. Ini juga berbahasa jika merugikan orang lain. Memang sih kadang bercanda, tetapi kita perlu tahu kapan waktunya bercanda dan kapan itu merupakan tindakan bullying.
Ketiga, perilaku non-verbal langsung. Tindakan seperti melihat dengan sinis , menjulurkan lidah ternyata bagian dari bullying. Ini ekspresi merendahkan orang lain. Biasanya perilaku ini disertai dengan tindakan fisik. Maka dari itu kita wajib selalu berlaku sopan dan selalu bermuka bersahabat dengan orang di sekitar kita.
Keempat, cyber bullying. Tindakan berupa menyakiti orang lain dengan sacara media elektronik seperti media social WA, FB, Twiter, Instagram, Line, dan lainnya. Mari sebarkan komentar yang baik dan menginspirasi orang lain jangan yang merendahkan.
Kelima, pelecehan seksual. Memegang rambut orang lain, tangan, atau bagian tubuh lainnya merupakan tindakan yang termasuk pelecehan seksual yang mengarah ke bullying juga. Kadang pelaku menganggap itu biasa tetapi bagi korban tentu perasaannya akan sakit dan merasa terendahkan. Apalagi dilakukan oleh orang yang bukan keluarga utama.
Yuk, dari sekarang kita mulai memberikan teladan untuk diri kita sendiri. Menjadi orang yang sadar diri dalam melakukan tindakan fisik maupun ucapan bagi orang lain. Dengan demikian kita terhindar dari tindakan mem-bullying kepada orang lain. Stop bullying dan selalu bersahabat bagi sesama sesuai norma dan aturan yang berlaku.