Lomba-lomba itu antara lain memakai dasi dan mengenakan serta mengkreasi kain jarik menjadi busana yang menarik digunakan, setelah itu ditampilkan. Lomba edukatif pun ada yaitu  cipta baca puisi dan menyanyi lagu bertema emansipasi wanita.
Dengan berpakaian nuansa Kartini (Jawa), kegiatan upacara dan lomba-lomba, sekolah hendak mengajak semuanya untuk selalu memiliki jiwa nasionalime terhadap bangsa dan negara Indonesia.Â
Nasionalisme itu antara lain melalui mengingat siapa Kartini, jasa-jasa apa yang telah diberikan untuk negara dan bisa kita teladani dan kita implementasikan dalam kehidupan terutama era sekarang ini. Di samping itu siswa-sisiwi dan warga sekolah diajak untuk terus menghargai budaya yang kita miliki, "nguri-uri"  melestarikan budaya agar terus hidup sebagai salah satu identitas  bangsa.Â
Dengan lomba-lomba, selain menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan, juga meningkatkan daya kreativitas serta inovasi siswa-siswi. Dari sinilah karakter yang baik dari siswa-siswi dibangun.
Dan ternyata, dengan berbusana tradisional Jawa selain semua terlihat lebih gagah dan anggun, tidak menyurutkan semangat, bahkan tidak menghalangi gerak warga sekolah dalam melakukan aktivitas keseharian di sekolah, seperti belajar-mengajar, ujian sekolah, berkebun, bahkan olah raga.Â
Semua melaksanakan dengan nyaman. Dan kesederhanaan pun tampak di SMP Stella Matutina, karena tidak perlu ke salon dan mengeluarkan banyak uang untuk berbusana Jawa, cukup dipakai dengan bersih, rapi, dan serasi, senyum yang manis dan pembawaan yang ceria membawa penampilan menjadi menarik.
Intinya, bagaimana kita bisa bijaksana menggunakan. Selamat hari Kartini dan selamat menjadi Kartini-Kartini di era milenial.
Penulis : Virene Irida Pramuduaningrum/ Pendidik di SMP Stella Matutina
Editor  : Evaristus Cahya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H