Â
Kalimat yang bijak di masa sulit bisa membantu melewati hari-hari berat, yang saat ini mungkin sedang kita hadapi. Pandemi COVID-19 yang sudah dirasakan selama lebih dari tujuh bulan terakhir, mengubah kehidupan banyak orang. Banyak dari kita terdampak pandemi yang menghantam dunia ini sehingga harus menghadapi berbagai ujian hidup yang datangnya dirasa sangat tiba-tiba. (Aning Jati)
Itulah kenyataan yang harus kita terima dengan lapang dada, tetapi optimis menghadapi dan yakin bahwa pagebluk ini akan segera berlalu. Kasus pandemi virus corona-19 sungguh meluluh lantakkan dunia. Seluruh dunia merasakan dampaknya tanpa kecuali. Korban bergelimpangan di mana-mana, banyak orang kehilangan pekerjaan, dan sampai detik ini orang yang terjangkit masih terus muncul. Indonesia pun juga terkena dampak ini. Ekonomi, pendidikan, wisata, dan lainnya terimbas.
Untuk dunia pendidikan, mulai bulan Maret 2020 sekolah banyak yang sementara waktu dinyatakan tutup (sampai tulisan ini ditulis, masih banyak siswa belajar di rumah). Pembelajaran dilaksanakan secara dalam jaringan (daring) dari rumah masing-masing. Hal ini dipilih untuk meminimalkan kontak fisik secara masal warga sekolah, sehingga harapannya bisa mengurangi bahkan memutus mata rantai penyebaran virus ini. Â Walaupun begitu tentu memiliki dampak positif negatifnya. Memunculkan kendala bagi guru, murid, dan juga orang tua dalam melaksanakan kegiatan daring ini.
Namun, sebagai pendidik tentu kita harus bisa menenangkan murid dan orang tua dengan cara-cara jitu supaya mereka tetap mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran jarak jauh dengan gembira.
Yang dapat dilakukan  guru dalam pembelajaran jarak jauh dan masa pandemi ini antara lain:
Jangan Takut Mencoba
Pandemi ini sejatine malah membuat pendidik semakin terampil dan "pintar". Kita mau tidak mau, suka tidak suka dituntut untuk harus melek aplikasi ataupun media pembelajaran berbasis on line. Yang biasanya tatap muka dengan masuk kelas menyiapkan laptop, power point, langsung mengajar menjadi berbeda di masa sekarang.
Guru dituntut tiba-tiba wajib diharuskan mengajar jarak jauh yang tentu sangat berbeda dengan pembelajaran tatap muka. Bagi yang senang teknologi mungkin itu hal biasa dan kurang menyusahkan, tetapi bagi yang masih "gagap teknologi" tentu harus belajar pelan tapi pasti. Pelan menyiapkan media walaupun tidak akan sempurna, perlu waktu untuk menampilkan yang maksimal. Intinya berani mencoba dan belajar dengan siapa saja dan kapan saja. Dengan demikian  pembelajaran menarik dan tidak membosankan.
 Pembelajaran Kita bermakna
Pembelajaran dengan sistem daring tentu berbeda dengan tatap muka. Dari banyak segi sangat beda sekali. Kita perlu memberikan materi pembelajaran yang benar-benar bermakna bagi anak didik kita. Pilih yang sangat relevan untuk dilaksanakan anak didik pada masa ini. Tidak perlu melulu memikirkan materi sesuai rencana pembelajaran yang dibuat. Pilih dan seleksi mana yang utama dan itu yang diberikan saja.