Satu kata " gila." Itulah yang bisa saya katakan pertama kali saat membaca sebuah tulisan di Majalah Cempaka, Edisi 25 / XXVIII Tahun 2017, tentang Fredy Chandra, seorang pengusaha sukses yang tidak lupa akan guru- guru yang telah mendidiknya sampai beliau menjadi seseorang yang berkecukupan. Sehingga dengan niat yang terpendam sangat dalam supaya dapat memberangkatkan guru dari SD, SMP, dan SMA keluar negeri, akhirnya atas berkat-Nya Fredy mampu memberangkatkan gurunya keluar negeri.
Ya, semula Fredy ingin memberangkatkan ke Eropa tetapi karena beberapa faktor salah satunya usia gurunya ada yang sudah sepuh, beliau memilih mempiknikkan mantan gurunya ke Singapura dan Malaysia. Dan itupun dengan fasilitas utama baik dari fasilitas hotel, transportasi, bahkan uang saku pun diberikan oleh beliau untuk mantan guru- gurunya tersebut. Mmmm ...salut, mungkin ini satu-satunya orang Indonesia yang sungguh peduli mau mengajak mantan gurunya yang berjumlah 65 orang berwisata dan mampu mempiknikkan mantan gurunya keluar negeri .
Sekilas tentang beliau, Fredy Chandra adalah alumni SD Sampangan, SMPN 1, dan SMA 1 Pekalongan. Saat ini beliau merupakan seorang pengusaha kabel fiberoptik yang cukup mapan. Sungguh inspirasi bagi setiap orang bahwa jasa guru sungguh tiada tara, dan mampu memberikan sebuah " hadiah" merupakan hal yang tiada jeleknya. Dan tidak tanggung- tanggung, memberangkatkan 65 orang keluar negeri yang tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. (menurut berita hampir 1 Milyar loh).
Dan yang membuat saya merinding adalah kata-kata beliau yang menyampaikan bahwa tindakannya tidak perlu dibesar-besarkan dalam berita, cukup menggelitik setiap orang saja supaya sungguh memperhatikan nasib guru atau mantan guru dengan cara masing-masing, sebab benar adanya bahwa semua orang yang sukses tidak lepas dari usaha dan bimbingan guru. Yang menarik juga karena beliau pun mengangap bahwa profesi guru itu gila karena dengan kesejahteraan yang minim ( di banyak daerah, khususnya daerah terpencil di negeri ini) banyak yang masih bertahan mengajar. Dengan "kegilaan" para guru itulah yg membuat beliau ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada guru dengan mengajak berwisata bersama.
Akhirnya satu teladan lebih baik daripada seribu nasihat, semoga tindakan Pak Fredy Chandra ini sungguh mampu membuka mata hati setiap orang untuk hormat dan menghargai guru dengan caranya. Dan Balada Murid " Gila" dan 65 Gurunya, layak menjadi viral untuk bulan ini, sebab sungguh bermakna dan inspiratif.
E. Cahya Tri Astarka, S.Pd
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H