Penulis: Eva Riana Rusdi (Praktisi Marching Ants Home Education )
"Kemandirian bukan tentang melakukan segalanya sendiri, tetapi tentang memiliki kepercayaan diri untuk mencoba dan resiliensi untuk bangkit ketika gagal."
Dalam era serba digital yang kita jalani saat ini, menumbuhkan kemandirian anak menjadi tantangan tersendiri bagi para orangtua. Di satu sisi, kemajuan teknologi memberikan berbagai kemudahan, namun di sisi lain, dapat menghambat perkembangan kemandirian anak jika tidak dikelola dengan bijak. Bagaimana kita sebagai orangtua dapat menyeimbangkan keduanya?
Menurut psikolog anak Dr. Ratih Ibrahim dalam bukunya "Membangun Generasi Tangguh" (2022), kemandirian merupakan fondasi penting bagi perkembangan kepribadian anak. Anak yang mandiri cenderung memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi, kemampuan problem-solving yang baik, dan lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.
Sebelum membahas lebih jauh, penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan kemandirian anak. Menurut Dr. Maria Montessori, seorang pionir pendidikan anak, kemandirian adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu sendiri dengan mempertimbangkan tingkat perkembangan dan kapasitas anak.Â
Kemandirian bukan berarti anak harus melakukan segala hal sendirian, tetapi lebih kepada memiliki inisiatif dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sesuai dengan tahapan usianya.
Profesor Robert Havighurst dalam teori perkembangan psikososialnya mengidentifikasi 3 Â aspek kemandirian: Pertama, kemandirian emosional yaitu kemampuan mengatur emosi sendiri, tidak bergantung pada dukungan emosional orang lain dan mampu menghadapi situasi stres dengan tepat.Â
Kedua, kemandirian behavioral yaitu kemampuan membuat keputusan sendiri, bertanggung jawab atas tindakan sendir dan mampu menyelesaikan tugas-tugas praktis. Ketiga, kemandirian nilai yaitu mampu memilih dan memegang prinsip yang diyakini, tidak mudah terpengaruh tekanan kelompok dan memiliki pendirian yang kuat.
Mengapa Kemandirian Penting?
1. Membangun Kepercayaan Diri
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Susan Harter dari University of Denver menunjukkan bahwa anak-anak yang diberi kesempatan untuk mandiri memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi. Mereka lebih berani menghadapi tantangan dan tidak takut mencoba hal-hal baru.
2. Mengembangkan Kemampuan Problem-SolvingÂ