Mohon tunggu...
Eva Rasyad
Eva Rasyad Mohon Tunggu... -

saya bahagia hidup bersama orang-orang yang saya cintai dan mencintai saya.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Agen Asuransi

2 Maret 2012   09:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:38 1185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika anda telah jenuh dengan pekerjaan anda saat ini, tentunya anda menginginkan beralih profesi. Pertanyaannya menjadi apa?  Bolehkah saya membantu menjawab untuk anda, jadilah seorang agen asuransi yang profesional.

Agen asuransi adalah pekerjaan profesional yang menjanjikan income unlimited. Namun, tidak banyak orang yang bercita-cita menjadi seorang agen asuransi. Bahkan jika dicermati, banyak orang yang menjadi agen asuransi karena "terpaksa" atau "tidak enak hati" sama teman yang mengajak.

Pengalaman berbeda terjadi pada diri saya, karena saya menjadi agen asuransi dengan kesadaran sendiri. Bahkan saya yang mendatangi agen asuransi dan menyatakan diri ingin bergabung. Saat itu saya menginginkan pekerjaan sampingan untuk tambahan income, yang dapat saya kerjakan tanpa harus meninggalkan pekerjaan tetap saya sebagai pegawai negeri.

Tanpa pengalaman dibidang marketing, dengan latar belakang ilmu kehutanan dan pekerjaan yang digeluti selama ini sebagai pegawai negeri di Kementerian Kehutanan, saya memberanikan diri untuk mulai profesi baru sebagai agen asuransi atau dalam bahasa kerennya finnancial consultant.

Alhamdulillah, tidak terasa sudah lebih dari lima tahun saya menjalani profesi rangkap, sebagai pegawai negeri sekaligus agen asuransi. Mengingat lingkungan pekerjaan tetap saya adalah pegawai negeri, maka nasabah saya pun sebagian besar adalah teman-teman pegawai negeri. Sejalan dengan waktu pasar alami saya juga berkembang, mulai dari teman-teman sekolah, teman-teman kuliah, tetangga, teman-teman kegiatan sosial, dan teman-teman baru yang saya kenal karena pekerjaan saya sebagai pegawai negeri.

Suka duka menyertai profesi saya sebagai agen asuransi, sukanya tentu karena income yang saya peroleh lumayan besar jika dibandingkan dengan gaji pegawai negeri. Dukanya adalah saat menerima penolakan demi penolakan, namun beruntung saya termasuk orang yang tidak mudah putus asa saat menerima penolakan. Saya mempunyai klien yang baru mau membeli polis setelah menolak saya selama dua tahun. Bahkan klien saya itu menjadi nasabah yang loyal karena sudah membeli 8 polis asuransi dari saya.

Mengapa pegawai negeri harus mempunyai asuransi? Mengapa seorang ayah harus mempunyai asuransi? Mengapa pegawai swasta harus mempunyai asuransi? Mengapa wanita lajang harus mempunyai asuransi? Mengapa wiraswastawan harus mempunyai asuransi? Mengapa anak-anak harus mempunyai asuransi? Jawaban atas semua pertanyaan-pertanyaan itulah yang saya melakukan sampaikan saat prospek kepada calon nasabah. Pada catatan harian yang akan datang saya akan menulis bagaimana saya menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun