Mohon tunggu...
Eva Rahmawati
Eva Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi saya membaca novel, dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wilhelm Dilthey

11 November 2023   20:51 Diperbarui: 11 November 2023   20:54 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Wilhelm dilthey

Wilhelm dilthey siapa sih yang tidak kenal dengan tokoh filsuf dari jerman ini ? ya, Wilhelm Dilthey (1833-1911) adalah filsuf jerman yang lahir di Bierbich am Rein pada tahun 1833 dan dia adalah seorang anak dari pendeta protestan. Wilhelm dilthey filsuf yang sangat mengaggumi filsafat kant, tetapi tidak dapat digolongkan dalam neokantianisme.

Wilhelm dilthey mulai belajar teologi di Heidelberg dan setahun kemudian pindah keBerlin dimana Wilhelm dilthey perhatiannya semakin tertarik dengan sejarah dan filsafat. Wilhelm dilthey mengajar di Basel (1866), Kiel (1868), dan Breslau (1871). Dan dia menjadi pengganti Profesor R. Lotze pada Universitas Berlin (1882-1905)

 Wilhelm dilthey menaruh perhatian pada berbagai tema filosofis, baik dalam filsafat sistematis maupun dari sejarah filsafat, sumbangan Dilthey terbesar kepada filsafat adalah penyelidikannya tentang status dan kodrat Geisteswissenschaften. Dilthey juga banyak menerbitkan buku-buku semasa dia hidup tetapi diterbitkan saat dia sudua meninggal karyanya dikumpulkan dan  diterbitkan oleh beberapa muridnya yang berjudul Gesammelte Schrifien, 12 jilid (Leipzig dan Berlin, 1914-1936), Wilhelm Dilthey Ge- sammelte Schriften, Gttingen, Vandenhoeck und Ruprecht, sejak tahun 1959Pada tahun 2000 edisi ini sudah meliputi 23 jilid tapi belum selesai. Dilthey Jahrbuch adalah publikasi tahunan yang me- ngumpulkan studi-studi dalam konteks pemikiran Dilthey, sejak 1983.

Pemikiran Dilthey sebagai keseluruhan adalah "filsafat kehidupan" (Philosophie des Lebens) dengan "kehidupan" adalah ( kehidupan yang sama bagi manusia dan binatang). Kehidupan terdiri dari kehidupan individualisme, dan bersama- sama membentuk kehuidupan manusia sebagai realitas sosial dan historis. Manusiawi termasuk kehidupan dari emosi-emosi,pikiran-pikiran,dan tindakan-tindakan individali sampai dengan lembaga-lembaga sosial,agama-agama,kesenian,kesusastraan ilmu pengetahuan dan filsafat.

Penilaian-penilaian dan prinsip-prinsip moral bagi Dilthey tidak pernah merupakan buah hasil pemikiran murni, tetapi selalu berasal dari individu-individu tertentu yang hidup dalam zaman yang ter- tentu dan di tempat yang tertentu; pendeknya, berasal dari suatu keadaan historisDari sebab itu semua pemikiran dan penilaian mau tidak mau selalu ditandai relativitas. Dilthey sangat mementingkan pengalaman( dimengerti sebagai kontak langsung dengan kehidupan), pemikirannya tiudak boleh ditafsirkan secara positivistis.

Bagi Dilthey pengalaman tidak sama dengan sejumlah fakta yang balau tanpa hubungan satu sama lain, Pengalaman mempunyai struktur dan makna. Manusia juga mengatur pengalamannya menggunakan prinsip-prinsip.  Oleh Dilthey prinsip-prinsip ini disebut "kategori-kategori kehidupan". Kata "katego- ri" ini mengingatkan  pada Kant, Kant menggunakan istilah ini untuk menunjukkan prinsip-prinsip akal budi yang mengatur data-data indrawi, seperti misalnya kausalitas. Bagi Kant kategori- kategori ini sebatas pengalaman tentang dunia jasmani saja, tetapi bagi Dilthey kategori-kategori ini diperluas sampai berlaku bagi pengalaman hidup.

Dilthey mengerti kategori-kategori sebagai cara untuk menginterpretasikan kejadian-kejadian dan unsur- unsur pengalaman lainnya menurut suatu kerangka tertentu. Dan ia menyusun suatu daftar kategori-kategori, tetapi menurut dia daftar ini tidak pernah lengkap, sebab kategori-kategori berasal dari generalisasi empiris dan tidak bisa ditentukan secara apriori. Di antara kategori-kategori itu pantas disebut secara eksplisit tiga kategori berikut ini: nilai, yang memungkinkan kita mengalami waktu sekarang; maksud, yang mengizinkan kita untuk mengarahkan diri ke masa depan; dan makna, yang membuat kita mengingatkan kembali masa lampau.

Dilthey ingin memisahkan dua bidang ilmu pengetahuanyaitu: Geisteswissenschaften; Ilmu Kemanusiaan (Ilmu Kemanusian, studi dari permasalahan kehidupan. Studi ini mempunyai kesamaan persoalan subjek yakni kemanusiaan atau bisa juga dikatakan, realitas historis manusia sosial. Dengan tujuan untuk memahani kehidupan). dan Naturwissenschaften; Ilmu Kealaman yang dianggap positivisme pada masanya memberlakukan sama-rata ( Ilmu Alam, menjelaskan fenomena sebagai contoh dari bentuk-bentuk).

Oleh karenanya, Dilthey mempetak-petakan keduanya beserta alat untuk menelitinya, yakni ilmu kemanusiaan dengan verstehen dan ilmu alam dengan erklaren. "Kehidupan" menurut Dilthey tidak hanya diketahui lahirnya saja, melainkan juga bathiniahnya"Bathiniah" inilah yang tidak dapat dijelaskan, atau dirasionalkan begitu saja. Singkat kata, Lebensphilosophie tidak dapat diketahui dengan "Erklaren" atau penjelasan, melainkan dengan "Verstehen", yakni pemahaman secara mendalam. Jadi menurut Dilthey, untuk bisa memahami manusia atau diri sendiri sangat erat hubungannya dengan kehidupan batinmenurut Dilthey, manusia tidak akan mampu memahami alam, karena alam bukanlah hasil karya manusia. Sebaliknya, manusia bisa memahami hidup karena berhubungan dengan dirinya sendiri.

Nama : Eva Rahmawati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun