Sering kita mendengar tentang istilah go green, ibarat artis mungkin go green adalah artis populer kelas internasional yang sudah dikenal bukan hanya lintas negara tetapi juga lintas benua. Mungkin sudah tidak asing bagi kita kalimat “Buanglah sampah pada tempatnya” dan “Selamatkan bumi kita”. Kalimat ini pernah kita lihat dan dengar dari berbagai media seperti dari slogan-slogan, dari televisi, atau bahkan dari lingkungan terdekat kita, di rumah, di sekolah, di kampus, dan di tempat kerja.
Seperti yang kita ketahui, go green merupakan upaya untuk menjaga dan menyelamatkan bumi ini dari berbagai kerusakan. Bumi ini semakin tua tetapi tetap harus menjadi tempat para makhluk hidup tinggal dan melakukan segala kegiatannya. Oleh karena itu, kita perlu menjaga bumi ini selama kita tinggal di bumi, jangan sakiti bumi ini dengan berbagai kegiatan yang merusak bumi.
Istilah yang pernah kita dengar selama ini terkait dengan go green adalah 4R. Di mana 4R menunjukkan reduse, reuse, recycle, dan repair. Reduse berarti mengurangi penggunaan bahan-bahan yang merusak lingkungan. Reuse merupakan upaya untuk melakukan pemakaian kembali terhadap barang-barang tertentu, misalnya memberikan pakaian bekas yang masih dapat digunakan (mungkin ukurannya sudah tidak sesuai dengan tubuh kita) kepada yang membutuhkan. Kemudian Recycle, salah satu upaya yang paling populer yakni upaya untuk mendaur ulang barang-barang bekas. Dan yang terakhir adalah repair, yakni usaha perbaikan lingkungan misalnya reboisasi.
[caption id="attachment_364787" align="aligncenter" width="490" caption="Sumber : Tanaman hijau di halaman rumah penulis (Dokumentasi pribadi penulis)"][/caption]
Upaya-upaya go green merupakan tanggung jawab kita, selaku penghuni bumi ini. Kita dapat melakukan upaya-upaya go green kapan pun dan di mana pun kita berada. Salah satu upaya yang dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap go green yakni dengan penyuluhan tentang “penanaman seribu pohon” dan diterbitkannya e-SPT oleh pemerintah, yang merupakan teknologi ramah lingkungan. Bahkan bisa dibilang UN 2015 yang baru saja dilaksanakan juga merupakan bentuk dukungan dalam mengurangi penggunaan kertas yang berlebihan karena seperti yang kita ketahui bahwa UN 2015 ada yang dilaksanakan dengan sistem Computer-Based Test (CBT) .
Dampak dari semua kegiatan dalam mendukung go green tentulah untuk menjaga bumi ini, tempat tinggal kita, dari berbagai kerusakan. Contohnya, apabila kita menanam pohon atau tanaman hijau, maka polusi akan berkurang. Indahnya bumi ini tanpa polusi, bayangkan jika setiap kita menghirup udara yang bersih di mana pun kita berada, wah... serasa tubuh pun semakin segar. Lalu contoh lainnya yakni mengurangi penggunaan kertas dan plastik. Tentu kita tahu kertas ada yang dibuat dari serat tumbuhan, jika semakin banyak kita menggunakan kertas, maka semakin banyak tumbuhan yang seratnya diambil untuk membuat kertas. Kemudian tentang plastik, sampah plastik apabila dibiarkan terus-menerus akan mencemari lingkungan karena merupakan sampah anorganik, yakni sampah yang tidak dapat diuraikan oleh alam. Bagaimana jika penggunaan plastik meningkat dan menimbun sampah plastik di bumi kita ini?
Nah, sekarang marilah kita mulai bertanya kepada diri kita, apakah kita telah melakukan go green? Apakah lingkungan sekitar kita terlihat seperti dampak dari go green? Bukan hal yang asing jika kita melihat sampah-sampah di sungai atau di kali, di jalan raya, di sekolah, di kampus, dan di tempat kerja. Pernahkah Anda melihat sebuah kawasan yang dahulunya adalah kawasan yang ditumbuhi berbagai tumbuhan hijau tetapi sekarang telah dibangun atau sedang dibangun sebuah kawasan di mana gedung-gedung berkaca berdiri? Apakah kawasan yang dahulunya hijau dan sejuk sekarang masih sama? Atau apakah ada dampak negatif terhadap lingkungan sekitar tetapi belum ada upaya untuk mengatasinya?
[caption id="attachment_364788" align="aligncenter" width="560" caption="Sumber : Gedung berkaca di kawasan Cengkareng, 15/12/2014 (Dokumentasi pribadi penulis)"]
Penulis ingin mengajak kita semua, para penghuni bumi ini untuk menjaga bumi tempat tinggal kita dengan tidak hanya sekedar mengetahui tentang istilah go green, tetapi juga marilah kita melakukan go green. Bukan dengan melihat apa yang sudah dan belum dilakukan oleh orang lain, tetapi dengan kesadaran diri, yang justru nantinya akan berdampak bagi orang lain dan tentunya bagi bumi ini. Mulailah dari hal yang kecil, hal-hal yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, seperti membuang sampah pada tempatnya, meskipun sampah itu berukuran kecil sekalipun. Jangan ada lagi penggunaan kertas, tissue, dan plastik yang berlebihan. Masih banyak upaya lainnya untuk menyelamatkan bumi kita dari kerusakan dan tentunya upaya tersebut jangan ditunda-tunda, jangan mengatakan “nanti” tetapi lakukanlah sekarang, ya sekarang juga! Upaya Anda, upaya penulis dan upaya kita menjaga bumi ini sekarang akan berdampak besar bagi kehidupan generasi kita di masa mendatang. Ingatlah bahwa go green bukan hanya sekedar istilah, tetapi sesuatu yang harus kita lakukan untuk menjaga bumi kita. Oleh karena itu, ayo lakukan go green sekarang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H