Tiga rumah di desa Cimara, kecamatan Cibeureum, kabupaten Kuningan hancur akibat longsor. Hujan deras di duga jadi pemicu tanah tak stabil hingga menyebabkan longsor.Â
Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (18/1) petang sekitar 17:00 WIB. Bencana terjadi saat wilayah di itu diguyur hujan sejak siang harinya.Â
"Kejadiannya sekitar jam 05.00 sore, tebing kebun di belakang rumah warga ambruk sehingga menyebabkan 3 rumah di atasnya ikut terbawa. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu karena penghuninya sudah melihat ada tanda-tanda dan bisa menyelamatkan diri sebelum kejadian," ungkap kepala pelaksana BPBD kabupaten Kuningan Indra Bayu, Minggu (19/1/2025)
Selain menyebabkan tiga rumah warga rusak berat, tanah longsor juga mengancam 20 rumah warga lainnya. Atas kejadian ini, pihaknya bersama warga dibantu anggota Koramil dan Polsek setempat langsung melakukan upaya penanganan dan antisipasi longsor susulan terjadi.Â
"Jadi lokasi longsor ini merupakan tanah urutan dan di bawahnya terdapat sumber mata air. Sehingga saat terjadi hujan lebat dengan durasi cukup lama menyebabkan kondisi tanah menjadi labil dan akhirnya ambrol. Untuk antisipasi longsor susulan kami sudah memasang terpal, sementara para pemilik rumah untuk sementara difungsikan ke tempat yang lebih aman," ungkap Indra.
Saat ini, pihak tengah berupaya melakukan upaya pembersihan material longsor bersama warga termasuk memenuhi kebutuhan dasar para korban bencana tanah longsor seperti alas tidur, makanan dan pakaian. Sementara untuk penanganan 3 rumah warga yang hancur, Indra memastikan, pihaknya masih harus berkoordinasi dengan dinas terkait apakah akan dilakukan relokasi dan lainnya.Â
Peristiwa longsor di Kuningan ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana, terutama saat musim hujan. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengurangi risiko bencana dan memberikan bantuan kepada korban.
Solusi penanggulangan bencana longsor ini bisa dengan mengembangkan sistem peringatan dini yang efektif, baik berbasis teknologi maupun non-teknologi, untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat saat terjadi hujan lebat atau tanda-tanda longsor serta lakukan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, seperti reboisasi, terasering, dan konservasi tanah dan air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H