Mohon tunggu...
Eva Nur Khofifah
Eva Nur Khofifah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penulis 5 Buku, Praktisi Pendidikan Keluarga, Hipnoterapis, Founder @mozaikpsikologi

Salam Bahagia, Life with Love.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anak dalam Perspektif Islam

18 April 2019   16:45 Diperbarui: 18 April 2019   17:00 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : islamkafah.com

Selain anak adalah ujian, anak juga adalah penolong untuk orangtuanya. Penolong seperti apa maksudnya ya? kita lihat 2 hadits di bawah ini :

Artinya : Sesungguhnya Allah benar-benar mengangkat derajat hamba-Nya yang shalih di syurga, maka ia bertanya : "wahai rabbku, darimana ini bisa terjadi?" maka Allah menjawab " dari istighfar anakmu kepadamu". ( HR Bukhari dalam Adab Mufrad, dari A bu Hurairah)

Artinya : Jika seseorang meninggal maka terputusalah semua amalannya kecuali tiga perkara ( yaitu ) shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan do'a anak shaleh ( HR Muslim).

Sesuai hadits di atas sangatlah luar biasa ketika anak mampu menjad penolon g orangtuanya bukan hanya di dunia saja, namun di kehidupan abadi yaitu akhirat. Hanya ada satu syarat anak yang mampu mengangkat derajat orangtua dan do'a sampai pada orangtua meskipun orangtua sudah meninggal, apa itu? syaratnya adalah anaknya harus sholih. 

Anak yang tidak sholoh akankah mampu beristighfar kepada allah karena orangtuanya? anak yang tidak sholeh akankah mampu berdoa'a untuk kedua orangtuanya?

Maka fokus orangtua saat ini adalah jadikanlah anak kita anak yang sholih, bagaimana caranya? orangtua dulu yang harus sholih maka anak akan meniru.

4. Anak adalah qurrata a'yun/penyejuk mata

Anak terlahir ke dunia membawa kegembiraan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, mendengar tangisan anak, senyuman anak, anak berbicara, semua hal membuat orangtua merasa bahagia. Namun kebahagiaan itu seringkali tidak disyukuri hanya karena secuil kesalahan anak. Padahal justru orangtua lah yang berhutang banyak kepada anak, di saat orangtua sedang penat lalu melihat wajah anak, penat tersebut seketika hilang. Bukankah hal tersebut sering tidak terjadi tanpa kita sadari, anak adalah penyejuk mata untuk kedua orangtuanya yang tak lekang oleh waktu.

Hal tersebut termaktub dalam QS Al- imran ayat 14 yang berbunyi seperti ini :

Artinya : Dijadikan indah pada ( pandangan) manusia kecintaan akan apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik. 

Dalam surat tersebut jelaslah disebutkan bahwa anak-anak adalah termasuk perhiasan dunia sehingga pada akhirnya mampu menjadi penyejuk mata untuk orangtuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun