Mohon tunggu...
Eva Nur Khofifah
Eva Nur Khofifah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penulis 5 Buku, Praktisi Pendidikan Keluarga, Hipnoterapis, Founder @mozaikpsikologi

Salam Bahagia, Life with Love.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anak dalam Perspektif Islam

18 April 2019   16:45 Diperbarui: 18 April 2019   17:00 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika melihat ayat dan tafsir tersebut maka anakpun termasuk amanah yang harus dipikul oleh orangtua sehingga orangtua wajib menjaga dengan sebaik-baiknya sampai suatu saat anak kita kembali kepada pemiliknya.

2. Anak adalah ujian

Tak sedikit orangtua yang merasa kesal dan marah ketika perilaku anak tidak sesuai dengan yang diharapkan bahkan sampai pada titik orangtua melakukan kekerasan fisik. Orangtua hanya senang ketika anak baik-baik saja, diam-diam saja, anak berprestasi namun melakukan hal sebaliknya ketika anak tak berperilaku baik-baik saja. Ketika anak melakukan kesalahan orangtua membentak sekeras-kerasanya namun ketika anak melakukan kebaikan ibu tidak mengapresiasi sama sekali.

Seimbanglah dalam berperilaku, jika anak melakukan kesalahan tergurlah dengan cara yang ma'ruf dan jika anak melakukan kebaikan apresiasi lah. Jangan sampai terus-terusan fokus dengan kesalahan anak dan mengesampingkan kebaikan anak.

Dalam sebuah hadits yang diriwatkan oleh Ahmad 17403, Ibnu Majah 3669, dan dishahihkan oleh Syuaib Al- arnauth yang artinya adalah :

" Siapa yang memiliki tiga anak perempuan lalu dia bersabar, memberinya makan, minum, pakaian dari hasil usahanya maka semuanya akan menjadi tameng dari neraka pada hari kiamat"

Sesuai hadits di atas sangatlah jelas jika orangtua bersabar maka balasannya adalah selamat dari neraka, kenapa orangtua harus sabar? ya karena anak adalah ujian. 

Dalam hadits lain disebutkan bahwa orangtua dilarang mempersulit anak dan harus menggembirakannya.

" Ajarlah, permudahlah dan jangan persulit, gembirakanlah dan jangan ditakut-takuti, jika saalah seorang dari kalian marah maka hendaklah berdiam diri " ( HR Ahmad & Bukhari).

Yang perlu digarisbawahi pada keterangan di atas adalah bahwa ketika orangtua marah hendaklah berdiam diri, bersabarlah karena memang anak adalah ujian.

3. Anak adalah penolong

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun