Jika melihat ayat dan tafsir tersebut maka anakpun termasuk amanah yang harus dipikul oleh orangtua sehingga orangtua wajib menjaga dengan sebaik-baiknya sampai suatu saat anak kita kembali kepada pemiliknya.
2. Anak adalah ujian
Tak sedikit orangtua yang merasa kesal dan marah ketika perilaku anak tidak sesuai dengan yang diharapkan bahkan sampai pada titik orangtua melakukan kekerasan fisik. Orangtua hanya senang ketika anak baik-baik saja, diam-diam saja, anak berprestasi namun melakukan hal sebaliknya ketika anak tak berperilaku baik-baik saja. Ketika anak melakukan kesalahan orangtua membentak sekeras-kerasanya namun ketika anak melakukan kebaikan ibu tidak mengapresiasi sama sekali.
Seimbanglah dalam berperilaku, jika anak melakukan kesalahan tergurlah dengan cara yang ma'ruf dan jika anak melakukan kebaikan apresiasi lah. Jangan sampai terus-terusan fokus dengan kesalahan anak dan mengesampingkan kebaikan anak.
Dalam sebuah hadits yang diriwatkan oleh Ahmad 17403, Ibnu Majah 3669, dan dishahihkan oleh Syuaib Al- arnauth yang artinya adalah :
" Siapa yang memiliki tiga anak perempuan lalu dia bersabar, memberinya makan, minum, pakaian dari hasil usahanya maka semuanya akan menjadi tameng dari neraka pada hari kiamat"
Sesuai hadits di atas sangatlah jelas jika orangtua bersabar maka balasannya adalah selamat dari neraka, kenapa orangtua harus sabar? ya karena anak adalah ujian.Â
Dalam hadits lain disebutkan bahwa orangtua dilarang mempersulit anak dan harus menggembirakannya.
" Ajarlah, permudahlah dan jangan persulit, gembirakanlah dan jangan ditakut-takuti, jika saalah seorang dari kalian marah maka hendaklah berdiam diri " ( HR Ahmad & Bukhari).
Yang perlu digarisbawahi pada keterangan di atas adalah bahwa ketika orangtua marah hendaklah berdiam diri, bersabarlah karena memang anak adalah ujian.
3. Anak adalah penolong