Mohon tunggu...
Eva Nur Khofifah
Eva Nur Khofifah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penulis 5 Buku, Praktisi Pendidikan Keluarga, Hipnoterapis, Founder @mozaikpsikologi

Salam Bahagia, Life with Love.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cara Efektif Memulai Toilet Training

6 Februari 2019   08:55 Diperbarui: 6 Februari 2019   10:23 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Toilet Training adalah sebuah pelatihan atau ajang latihan untuk anak melakukan aktifitas yang berhubungan dengan toilet yakni buang air kecil dan buang air besar. Waktu anak memulai toilet training ini bervariasi sesuai dengan kondisi anak, rata-ratanya antara 2-3,5 tahun dan paling telat 4-5 tahun. Namun idealnya bunda bisa melatih toilet training setelah anak disapih, jadi satu-satu ya. Kalau berbarengan kasihan anak harus adaptasi dengan 2 hal. Tidak disarankan pula toilet training terlalu dini, mengingat kondisi mental anak yang kebanyakan belum siap dan dari segi fisiknya pun akan ada efek lainnya yang harus diwaspadai para orang tua. Jadi waktu idealnya antara 2,5- 3 tahun anak sudah mulai dilatih ya. Apa saja nih tips nya supaya pelatihan nya efektif?

1. Jangan memaksa anak sebelum waktunya.

Tidak ada suatu kebaikan apapun yang efektif jika dilakukan dengan penuh paksaan, sama halnya dengan memaksa anak memulai toilet training sebelum anak siap. Pada waktu yang tepat tentunya anak akan siap tanpa dipaksa namun tetap di stimulasi, tidak dipaksa bukan berarti dibiarkan bukan? namun di stimulasi dengan cara yang halus sesuai dengan psikologis anak. 

2. Jika sebelumnya menggunakan diapers sekali pakai, beralihlah ke diapers kain.

Untuk melepaskan popok sekali pakai secara langsung tentunya sangat beresiko, anak justru akan sulit beradaptasi dan shock. Maka dari itu cara yang tepat adalah dengan menggantinya dengan popok kain terlebih dahulu, nanti lama kelamaan popok kain pun anak tidak akan nyaman karena sudah terbiasa BAB/BAK di toilet, sehingga popok pun bisa sepenuhnya dilepaskan. 

Sumber Gambar :mommyasia.id
Sumber Gambar :mommyasia.id
3. Jadwalkan membawa anak ke toilet setiap 2 jam sekali.

Konsistensi orang tua khususnya bunda sangat diharuskan dalam hal ini, anak setiap 2 jam sekali dibawa ke toilet meskipun anak sedang tidak ingin BAB/BAK. Tujuannya membiasakan anak untuk ke toilet, dan pada akhirnya anak akan refleks BAB/BAK di toilet. Lama-kelamaan anak akan terbiasa dan tidak nyaman jika harus BAB/BAK di celana. Syaratnya bunda konsisten yah.

4. Berilah reward berupa pujian ketika anak bisa BAB/BAK di toilet.

Reward/ hadiah ketika anak melakukan suatu kebaikan bukan hanya dalam bentuk materi saja, namun bisa berupa pujian misalnya " yeee, horeeeee, kaka udah pintar ya pipis di toilet, anak pinter" sambil kepalanya diusap. Ketika anak mendapatkan itu, ia jadi tau bahwa yang dilakukannya adalah kebaikan sehingga merangsang anak untuk mengulangi kebaikan tersebut lagi dan lagi, namun tetap saja pujiannya jangan terlalu sering dan berlebihan ya, jika itu terjadi justru anak akan merasa biasa saja nantinya ketika diberikan pujian, jadi merasa gak spesial lagi maksudnya.

 Namun sangat tidak disarankan reward diberikan berupa materi misalnya mainan atau jajanan, hal tersebut justru akan jadi petaka untuk bunda dan anak itu sendiri, anak hanya terfokus pada hadiah dan akan mengamuk jika tidak diberi hadiah lagi. 

5. Pastikan anak untuk BAK terlebih dahulu sebelum tidur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun