Mohon tunggu...
Eva Nurmala
Eva Nurmala Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan swasta

Saya karyawan swasta yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Terorisme: Beda Nama, Satu Bahaya

29 Oktober 2015   18:47 Diperbarui: 29 Oktober 2015   18:47 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sejak dahulu, terorisme mengumbar satu bahaya yang sama, yakni hancurnya nilai-nilai kemanusiaan. Meski seiring dengan perjalanan waktu mereka menggunakan nama yang berbeda-beda, namun bahaya yang mereka timbulkan tetaplah sama. Karenanya terorisme tidak boleh dianggap enteng, segala hal terkait dengan terorisme harus segera ditanggulangi sebelum ia membesar dan menghancurkan negeri. Demikian disampaikan oleh Kepala BNPT Komjen Pol Drs. Saud Usman Nasution dalam Workshop Damai di Dunia Maya yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), kamis (29 Oktober 2015).

Ia mangakui bahwa kemunculan internet dimanfaatkan oleh kelompok radikal teroris untuk menyebarkan pandangan-pandangan kekerasan kepada masyarakat, tidak sedikit dari masyarakat kita yang terpancing dengan propaganda tersebut hingga akhirnya bergabung dengan kelompok teroris untuk membuat kekacauan di muka bumi.

Saud bahkan menunjukkan data-data yang menyebutkan bahwa kelompok teroris bukan saja menebar pandangan radikal di internet, tetapi juga melakukan rekrutmen anggota melalui media online ini.

Internet yang memiliki kemampuan untuk menebar informasi menembus batas ruang dan waktu itu harus pula dimanfaatkan untuk menyebar konten positif, agar masyarakat mendapat penjelasan dan masukan yang lebih berimbang.

Ia pun mengajak masyarakat untuk aktif menjaga perdamaian di dunia maya, salah satunya dengan konsisten berselancar di dunia maya secara positif. Jika ditemukan situs atau akun yang berisi konten negatif, ia mendorong masyarakat untuk segera melaporkannya ke pihak yang berwajib.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun