Beberapa tahun lalu, ada sebuah film layar lebar Korea Selatan yang bercerita tentang sebuah kehidupan keluarga yang berubah karena perang Jepang dan Korea. Tokoh dalam film itu harus menjadi buruh tambang batu bara di sebuah pulau dan hidup dalam kesengsaraan. Begitu juga orang pada zaman itu harus melakukan kerja paksa berupah kecil yang menyengsaraan mereka.
Namun itu berubah saat Jepang diserang dua bom atom di Hirosima dan Nagasaki. Bom yang berhasil meluluhlantakkan Jepang dan membuat mereka terpuruk sebagai bangsa penjajah. Segera setelah itu bangsa Jepang menarik banyak tentara mereka yang menjajah beberapa negara di Asia Timur dan Tenggara, semisal Korea Selatan dan Indonesia. Dua negara itu merdeka hanya selang beberapa hari setelah bom atom tersebut.
Beberapa tahun setelah itu, Korea Selatan bangkit dengan segala energy  untuk bergerak maju. Mereka membangun manufaktur berat seperti galangan kapal dan beberapa pabrikan metal dan kimia. Setelah tujuh puluh tahun berlalu, kita mendapati Korea Selatan tumbuh sebagai negara besar dan maju di Asia.Â
Negara tempat banyak merek mobil dan handphone yang punya pasar skala global. Juga seni vocal dan acting mereka juga diakui oleh bangsa lain. Hasil seni mereka berupa lagu dan film / drama korea dinikmati oleh banyak orang di dunia. Pada sejarah mereka orang-orang yang berjuang saat kemerdekaan Korea dan berkarya atas nama bangsa Korea menjadi besar adalah pahlawan.
Begitu juga (seharusnya) dengan Indonesia. Beberapa hal kita mirip dengan Korea yaitu melawan bangsa Jepang, ada pengorbanan nyawa dan materi dari para pahlwan. Seperti halnya Korea seharusnya kita juga dipenuhi dengan pahlawan-pahlawan yang berjuang di berbagai bidang. Negara kuta kaya akan hasil bumi berupa pertanian dan perkebunan. Negara kita juga kaya dengan hasil laut berupa perikanan, bahkan karena laut kita sangat luas dan kita tak mampu menjaganya dengan baik, ikan kita sering dicuri oleh bangsa lain.
Kita juga punya kekayaan budaya yang luar biasa, dimana perbedaan budaya dari Sabang sampai Merauke memberikan banyak sisi seni kepada kita. Kita punya banyak hal untuk dijaga dan diolah dengan baik. Dengan menjaga, mengolah kekayaan bangsa ini dengan baik dan tidak berperilaku koruptif, sejatinya kita adalah pahlawan masa kini. Itulah tugas utama kita pada masa kini.
Jangan menghabiskan waktu untuk menyodorkan ujaran kebencian bagi pihak lainnya. Itu adalah energy yang terbuang dan sia-sia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H