Mohon tunggu...
Eva Nurmala
Eva Nurmala Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan swasta

Saya karyawan swasta yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Edukasi Damai di Semua Lini

21 September 2018   21:56 Diperbarui: 21 September 2018   21:57 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita  pasti sudah tahu bahwa konflik adalah akar dari banyak peperangan dan  pertikaian dunia. Konflik selalu membuat orang tidak nyaman dan merasa  tertekan. Sebaliknya perdamaian adalah hal yang mendasar dan penting  bagi banyak pihak agar membuat dunia lebih berdaya dan sejahtera. 

Dunia  makin sadar bahwa pendidikan perdamaian adalah strategi pencegahan  paling efektif sejak dini. Pendidikan ini untuk mengajarkan nilai-nilai  kekerasan, persatuan, saling menghormati dan toleransi. Hal-hal ini  punya dimensi penting dalam masyarakat dan bangsa. Sesuai konteksnya. 

Semisal  toleransi di Indonesia mencakup perbedaan etnis, perbedaan kepercayaan,  perbedaan bahasa dll. Perbedaan ini harus diubah menjadi kekuatan yang  mempersatukan. Kita tentu ingat ketika 10 November semua pemuda dari  banyak kalangan di masyarakat yang bersatu untuk melawan penjajah di  Surabaya. Rasa persatuan di atas perbedaan ini penting sekali. 

Dalam  pendidikan kita harus sadar juga soal konteks. Peperangan kian tak  sesuai lagi dengan konteks sekarang. Konflik konflik etnis di Myanmar,  Philipina, India, Suriah, Palestina dll sudah  saatnya dihentikan dan  dilebur untuk perdamaian. 

Karena  itulah perdamaian harus mulai disounding kepada generasi muda melalui  pendidikan perdamaian. Pelajar dan mahasiswa diajarkan soal perbedaan  dan kebinekaan dalam konteks kecil lalu mereka diperkenalkan juga ke  konteks yang lebih besar yaitu pahaman soal perdamaian dunia. 

Jika  ruang pendidikan di sekolah dasar, menengah dan perguruan tinggi, telah  mampu menanamkan pola pikir dan cara pandang masyarakat dunia tentang  perdamaian, maka perdamaian dunia bukan lagi sekedar impian. Tetapi akan  terwujud menjadi kenyataan. 

Tapi  kita ingat bahwa pendidikan perdamaian  bukan sebatas ruang sekolah.  Pendidikan bisa dilakukan di tengah keluarga, masyarakat, sekolah bahkan  di dunia maya. 

Mengedukasi  nilai perdamaian di dunia maya justru hari ini menjadi langkah  strategis yang bisa diambil perannya oleh generasi millenial saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun