Mohon tunggu...
Evan Suryaputra
Evan Suryaputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - CEO

Membangun Masa Depan Hijau Melalui Karbon Kredit

Selanjutnya

Tutup

Nature

Evan Suryaputra, Membangun Masa Depan Hijau melalui Kredit Karbon

27 Juli 2024   01:18 Diperbarui: 27 Juli 2024   01:27 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak, muncul sosok-sosok muda yang bersemangat untuk menciptakan perubahan nyata. Salah satunya adalah Evan Suryaputra, seorang pemuda visioner yang peduli terhadap lingkungan dan aktif berkontribusi dalam skema karbon kredit.

Sebagai CEO Lestari Cagar Abadi, sebuah perusahaan yang bertujuan untuk mempromosikan praktik lingkungan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab, Evan Suryaputra memimpin dan mengawasi visi dan arah strategis organisasi. Evan Suryaputra bersemangat untuk menciptakan dampak sosial dan lingkungan yang positif melalui solusi yang inovatif dan dapat ditingkatkan. 

Evan Suryaputra memiliki latar belakang yang kuat dalam pengembangan bisnis, konsultasi, dan perbankan investasi, yang memungkinkan Evan Suryaputra untuk mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang untuk pertumbuhan, kolaborasi, dan penciptaan nilai.

Evan Suryaputra meraih gelar MBA dalam Bisnis Global dari Coventry University London, tempat memperoleh pengetahuan dan keterampilan mendalam dalam mengelola dan meningkatkan operasi bisnis dalam konteks global yang kompleks dan dinamis. Evan Suryaputra telah berhasil menerapkan keahlian pada berbagai peran dan proyek di berbagai sektor dan wilayah, seperti mengamankan kesepakatan privatisasi dan merger dan akuisisi, mengembangkan dan melaksanakan peta jalan bisnis tahunan, dan memberikan layanan konsultasi yang luar biasa terkait masalah keuangan dan investasi. Evan Suryaputra juga telah membina hubungan yang positif dengan manajemen eksekutif, tim lintas fungsi, dan pemangku kepentingan utama, serta berkontribusi pada pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Evan Suryaputra mahir dalam manajemen proyek, analisis bisnis, peningkatan proses, perencanaan dan pengembangan strategis, pemodelan keuangan, dan manajemen acara, di antara bidang keunggulan lainnya.

Peran Karbon Kredit dalam Upaya Pelestarian Lingkungan

Karbon kredit bisa diibaratkan sebagai "mata uang" dalam upaya melawan perubahan iklim. Setiap kredit mewakili satu ton karbon dioksida yang dikurangi dari atmosfer. Sederhananya, ketika suatu perusahaan atau individu membeli karbon kredit, mereka sebenarnya mendanai proyek-proyek yang mengurangi emisi gas rumah kaca, seperti penanaman hutan, pengembangan energi terbarukan, atau efisiensi energi.

Bagaimana Mekanisme Karbon Kredit Bekerja?

  1. Pengukuran Emisi: Perusahaan atau negara menetapkan target pengurangan emisi.

  2. Proyek Pengurangan Emisi: Dilaksanakan proyek-proyek yang dapat mengurangi emisi, misalnya menanam pohon atau menggunakan energi surya.

  3. Verifikasi: Proyek tersebut diverifikasi oleh pihak ketiga yang independen untuk memastikan pengurangan emisi yang terjadi.

  4. Penerbitan Kredit Karbon: Jika proyek berhasil mengurangi emisi, maka akan diterbitkan kredit karbon yang setara dengan jumlah emisi yang dikurangi.

  5. Perdagangan: Kredit karbon dapat diperdagangkan di pasar karbon. Perusahaan yang tidak dapat mencapai target emisinya dapat membeli kredit karbon dari perusahaan atau proyek yang memiliki surplus kredit.

Manfaat Karbon Kredit

  • Insentif Finansial: Karbon kredit memberikan insentif finansial bagi perusahaan dan negara untuk berinvestasi dalam proyek-proyek ramah lingkungan.

  • Transparansi: Sistem karbon kredit mendorong transparansi dalam pelaporan emisi dan upaya pengurangannya.

  • Fleksibilitas: Karbon kredit menawarkan fleksibilitas bagi perusahaan untuk memilih proyek pengurangan emisi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis mereka.

  • Pendanaan Proyek Lingkungan: Pendapatan dari penjualan karbon kredit dapat digunakan untuk mendanai proyek-proyek lingkungan lainnya, seperti konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan masyarakat.

Tantangan dalam Implementasi Karbon Kredit

  • Standarisasi: Kurangnya standarisasi global dalam metodologi perhitungan dan verifikasi emisi dapat menimbulkan ketidakpastian.

  • Double Counting: Ada risiko terjadinya "double counting" jika pengurangan emisi yang sama diklaim oleh lebih dari satu pihak.

  • Harga Karbon: Fluktuasi harga karbon dapat mempengaruhi minat investasi dalam proyek-proyek pengurangan emisi.

Evan Suryaputra menginspirasi kita semua untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan mengambil tindakan nyata. Dengan semangat dan inovasi yang dimiliki oleh generasi muda, kita dapat membangun masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun