Mohon tunggu...
Evans Garey
Evans Garey Mohon Tunggu... -

Trainer dan Speaker Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Fenomena Ahok: Pemain atau Penonton

26 Maret 2016   20:13 Diperbarui: 26 Maret 2016   20:44 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu yang lalu dalam percakapan dengan beberapa rekan dari luar negeri yang baru pulang berlibur ke indonesia munculah topik  'kekinian' yang menarik untuk diperbincangkan. Basuki Tjahaja Purnama yang biasa dipanggil Ahok jadi topik pembicaraan utama di meja makan kami. Pembicaraan tentang Ahok begitu hangat,  seru dan intensif, hampir mewarnai tiga perempat dari seluruh pembicaraan kami

Teman-teman yang sudah lama tinggal di luar negeri ini terlihat begitu antusias berbicara tentang Ahok. Mereka begitu ekspresif dan terkesan dan tahu banyak apa yg dilakukan Ahok selama ini. Salah seorang rekan bercerita bahwa dalam perjalanannya di jakarta beberapa hari ini seringkali berbicara dengan banyak orang mengenai banyak hal termasuk kota Jakarta dan permasalahannya. Tebak...topik apa yg muncul dalam percakapan mereka. Ya, lagi-lagi Ahok menjadi 'tersangka' utama

Teman tersebut mengatakan bahwa banyak dari orang-orang yang dia jumpai seperti supir taksi dan ojek sepeda motor mengatakan bahwa mereka merasakan dan mengalami perubahan2 yang dikerjakan oleh Ahok. Seperti misalnya kampung yang tidak lagi banjir atau banjir hanya sebentar, jalanan yg lebih baik pembangunan dimana mana, kota yg lebih bersih dll. Namun tentu saja ada juga yang tidak menyukai dan tidak merasa mengalami perubahan tersebut.

Lucunya orang-orang yang merasakan dan mengalami perubahan-perubahan saat ini malah membandingkan kondisi saat ini dengan masa lalu dengan mengatakan, "Kalau begitu apa yg dikerjakan pemerintah yang dahulu? Kemana saja uang yang digunakan oleh pemerintah?."

Apa yang bisa kita petik dari hal tersebut? 

Jika apa yang dipersepsikan masyarakat terhadap Ahok itu benar maka fenomena ini  mengajarkan kita bahwa si"minoritas" ini sedang melakukan sesuatu. He is doing something while other people is doing nothing. John Maxwell mengatakan,"Successful leaders have the courage to take action while others hesitate." Dalam bahasa Indonesia berarti pemimpin yang berhasil adalah mereka yang berani mengambil tindakan ketika yang lain ragu-ragu. 

Refleksi buat kita adalah apakah kita sedang melakukan sesuatu? Atau kita hanya menunggu sesuatu terjadi pada kita? Atau kita hanya menonton saja tanpa melakukan apa-apa?. 

Orang-orang yang melakukan sesuatu mengharapkan perubahan dan bahkan menciptakan perubahan. Mereka mencapai tujuan mereka atau minimal mereka merasa selangkah lebih dekat ke tujuan mereka. Sebaliknya orang-orang yang tidak melakukan apa-apa dan menjadi penonton saja tidak mengalami perubahan dan tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Kemungkinan mereka hanya bisa mengkritik dan mengeluh atau hanya bisa menikmati efek samping dari perubahan yang diciptakan orang lain. 

Terkait dengan permasalahan kota Jakarta saat ini, yang manakah anda?. Apakah anda mau diam saja dan tidak melakukan apa-apa atau anda mau melakukan sesuatu yang dapat membawa perubahan pada diri anda dan lingkungan anda. Lakukanlah sesuatu dan ciptakanlah perubahan misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan atau selalu menyimpan sampah di kantong atau tas anda sampai anda menemukan tempat sampah untuk membuangnya. Anda akan menikmati perubahan yang anda hasilkan bagi diri anda dan lingkungan anda.

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun