Mohon tunggu...
Evan Rizaldhi
Evan Rizaldhi Mohon Tunggu... -

Apa adanya...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Contoh Manajemen Krisis dan Peran Pemimpin di Dalamnya

22 Februari 2013   06:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:54 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berikut satu kisah yang sangat menarik (dan jarang sekali diungkap) tentang bagaimana peran sang khalifah, Umar Radhiyallahu ‘anhu dalam manajemen krisis ketika terjadi peristiwa bencana paceklik Tahun Ramadah. Kisah-kisah lainnya juga sangat sayang kalau dilewatkan begitu saja….

Ibnu Sa’ad meriwayatkan dari Aslam dari ayahnya, bahwa dia berkata, “Ketika tahun Ramadah, bangsa Arab dari segala penjuru dating ke Madinah, dan Umar memerintahkan beberapa orang yang bertugas mengurusi para pengungsi dan membagikan makan dan lauk kepada mereka, yaitu Yazid bin Namir, Miswar bin Makhramah, Abdurrahman bin Abdul Qari, dan Abdullah bin Utbah bin Mas’ud. Di mana mereka ketika sore berkumpul di sisi Umar, lalu memberitahunya segala sesuatu yang telah mereka kerjakan. Dan seorang di antara mereka tinggal di wilayah Madinah, dan orang-orang Arab badui bertempat di Tsaniyah atas sampai Ratij, sampai Bani Haritsah, Abdul Asyhal, Baqi’, dan sampai Bani Quraizhah, dan di antara mereka terdapat kelompok di perkampungan Bani Salamah, dan mereka mengelilingi Madinah.

Maka aku mendengar Umar Radhiyallahu ‘anhu berkata pada suatu malam, dan manusia telah makan malam di sisinya, “Hitunglah orang-orang yang makan di sisi kami.” Maka mereka menghitung dari depan, dan ternyata jumlah mereka tujuh ribu. Lalu beliau berkata, “Hitunglah keluarga yang tidak dating, orang-orang yang sakit, dan anak-anak!” Maka setelah dihitung, didapatkan jumlah mereka empat puluh ribu. Kemudian kami diam, lalu manusia bertambah, maka dia memerintahkan agar menghitung mereka, dan didapatkan orang-raong yang makan di sisinya sebanyak sepuluh ribu, dan yang lain sebanyak lima puluh ribu. Mereka selalu dalam kondisi seperti itu hingga Allah mengirimkan hujan.

Dan ketika hujan, aku melihat Umar mewakilkan beberapa orang untuk setiap kelompok untuk mengantar mereka pulang ke kampug mereka masing-masing, dan memberikan mereka makanan dan kendaraan unta yang membawa ke kampong mereka. Dan sungguh aku melihat Umar ikut menangani sendiri dalam pemulangan mereka.”

Sumber: Fikih Ekonomi Umar bin Al-Khaththab, Dr. Jaribah bin Ahmad Al-Haritsi, Khalifa, hal. 370.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun