Seharian ini saya hanya tidur,
seperti biasa saya akan mengelak dengan sebuah alasan bahwa ini weekend. Tak boleh mengganggu hak asasi
saya sebagai kaum pekerja negeri ini yang menikmati liburan. Setelah mandi saya
merasa saya perlu ke basecamp. Tempat dimana seharusnya kami sekumpulan kaum
pekerja yang bermimpi mengubah negeri ini berkumpul untuk saling berbagi.
Tidak sampai lima menit saya
sudah di Base Camp, para pekerja negeri ini sudah berkumpul hanya kurang satu,
si Fahat pekerja keturunan arab belum datang. Saya pun coba menelponnya “bro
dmn ???” “lg di jalan bro… biasalah gw mau nikah… klo malam minggu ama lo terus
kapan nikahnya gw, emang gw homo kayak lo semua tiap malam minggu maen pedang…
hehehehehe” dengan kesalnya saya menjawab “gw sumpahin mandul kalau sampai
batang hidung lo kelihatan di Base Camp” “sumpah lo parah, khan gw Cuma