Mohon tunggu...
Evan Priyono
Evan Priyono Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Murid

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menemukan Maknaku: Kunjungan Siswa Kolese Kanisius di Pondok Pesantren Kebon Jambu

19 November 2024   19:21 Diperbarui: 19 November 2024   19:21 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Di hari pertama, kami disambut oleh anak dari ketua dari pondok pesantren tersebut dan dijelaskan sejarah dari pesantren tersebut, mulai dari awal didirikannya pondok pesantren tersebut, kenapa memiliki nama Kebon Jambu, bukan nama dalam bahasa Arab seperti pondok pesantren lainnya, adat dan tradisi di pondok pesantren ini, cara hidup mereka yang dapat dikatakan sederhana, dan masih banyak lainnya sembari disuguhkan makanan ringan dan minuman. 

Kami sendiri pun ikut bercakap-cakap dengan anak dari ketua dari pondok pesantren tersebut dan sama-sama semakin kenal dengan satu dan lainnya. Setelah saling berkenalan, kami pun disuguhkan makan siang yang berisi nasi, ayam goreng, tahu, tempe, sambal, dan banyak variasi makanan lainnya. 

Porsi yang disediakan cukup banyak dan kami pun bisa merasa kenyang makan makanan tersebut. Setelah itu, kami ditunjukkan ke ruangan kami. Kami pun terkejut saat mengetahui bahwa satu kelompok akan tidur bersama di satu ruangan. 

Sebelum kami ditunjukkan ruangan kami, kami sempat mendengar sebuah obrolan antara salah satu dari pendamping kami, anak dari ketua pondok pesantren tersebut, dan dua dosen dari UIN. Obrolan tersebut dihadiri oleh satu kelompok kami dan banyak santri yang tinggal di pondok pesantren tersebut. Di obrolan inilah, kami mulai saling mengenal mengenai situasi antara santri dan para Kanisian dalam luasan yang lebih besar. Kami pun menjadi sadar bagaimana ada banyak masyarakat Indonesia yang situasi kehidupannya mirip dengan situasi para santri-santri, kedisiplinan yang harus mereka miliki untuk dapat menepati sholat lima waktu mereka, dan banyak lainnya. 

Setelah kami beristirahat dan menaruh barang kami di ruangan kami, kami pun diajak untuk mengelilingi pondok pesantren tersebut untuk melihat keadaan pondok pesantren tersebut. Keesokan harinya, kami dibagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil untuk masuk ke dalam kelas-kelas di dalam pondok pesantren tersebut. Disana, kami belajar bersama pelajaran-pelajaran seperti Bahasa Indonesia, matematika, dan pelajaran lainnya. 

Disana, kami merasakan pendidikan yang masih kurang merata di Indonesia, materi yang kami sudah dapatkan di kelas 10 baru mereka pelajari di kelas 11, dan mereka pun banyak yang kurang sungguh-sungguh dalam belajar. 

Pendidikan yang kurang merata inilah hal yang perlu segera diberantas oleh pemerintah dan harus menjadi fokus utama dalam mengembangkan Indonesia. Kesenjangan pendidikan ini merupakan salah satu alasan mengapa Indonesia sebagai suatu negara masih cukup terbelakang dan mengapa korupsi di daerah-daerah masih dapat dengan sangat mudah dilakukan. 

Ketika Indonesia sudah membereskan masalah ini, maka Indonesia pun dapat fokus pada masalah-masalah lainnya dan berkembang menjadi negara yang lebih maju dengan lebih mudah. 

Setelah belajar bersama, kami pun beristirahat, makan siang, dan kemudian ikut dalam acara pertunjukkan yang mereka lakukan yang berisi pujian-pujian terhadap Allah dan diiringi dengan musik. Setelah acara tersebut selesai, kami diajak untuk berbagi pengalaman kami di Jakarta, terutama di Kolese Kanisius. 

Kami pun juga ditanyakan banyak pertanyaan mengenai cara pandang kami, sebagai orang yang tinggal di Jakarta dan berbeda agama, dan banyak pertanyaan lainnya. Setelah acara tersebut kami pun beristirahat dan keesokan harinya diajak untuk pergi dan melakukan sholawat dengan pondok pesantren lainnya. Setelah melakukan sholawat, kami segera pamit dengan para santri dan pengurusnya dan bergegas pulang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun