Mohon tunggu...
Evan Priyono
Evan Priyono Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Murid

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menemukan Maknaku: Kunjungan Siswa Kolese Kanisius di Pondok Pesantren Kebon Jambu

19 November 2024   19:21 Diperbarui: 19 November 2024   19:21 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata, yang meluas bening siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara.

Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala, dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau entah dari mana.

Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ngibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu, yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu.

Magrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun sangat perlahan dari nun di sana, bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku.

Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku, yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia demi rahasia, yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku.

Aku mencintaimu. Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu.

Puisi ini mengekspresikan kedekatan penulis dengan Tuhan melalui berbagai simbol alam dan pengalaman sehari-hari, mencerminkan perjalanan spiritual dari subuh hingga malam. (Dalam Doaku, Sapardi Djoko Damono)

Rabu, 30 November 2024. Hari itu mungkin terlihat normal bagi kebanyakan orang di Indonesia, namun hari tersebut merupakan hari pertama dalam kunjungan 3 hari beberapa siswa SMA Kolese Kanisius ke pondok pesantren Kebon Jambu Ciwaringin, Cirebon. Suatu pengalaman yang akan mengubah cara pandang siswa-siswa SMA Kolese Kanisius tersebut terhadap agama mereka, persahabatan mereka, bahkan seluruh hidup mereka sendiri. 

Waktu pada saat itu menunjukkan sekitar jam 8.30. Para Kanisian pada saat itu mulai diajak untuk masuk ke dalam bis bersama para pendamping untuk segera menuju ke pesantren Kebon Jambu Ciwaringin. Selama perjalanan itu, banyak perasaan muncul dari benak hati para Kanisian. Ada yang semangat, antusias, tertarik, namun ada beberapa juga yang ingin segera pulang, malas mengikuti acara ini, dan masih banyak perasaan lain yang muncul. 

Saat kita sampai pada tujuan, kami disambut dengan pandangan santri-santri yang sedang beristirahat dan bermain di sekitar area pondok pesantren. Dari luar, pondok pesantren tersebut terlihat seperti pondok pesantren yang cukup terawat dan modern, namun masih mempertahankan aspek kesederhanaannya. 

Di pondok pesantren Kebon Jambu, kami menginap di ruangan di atas tempat mereka mencuci baju. Ruangan tersebut merupakan ruangan kosong yang cukup luas dan tertutup, dan di dalamnya lengkap dengan fasilitas seperti kipas angin, kamar mandi, serta matras untuk tidur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun