Salah satu IG-er atau pengguna instagram dengan akun fera_nuraini sangat menyayangkan perilaku petugas-penyobek-karcis yang membuang sobekan karcisnya secara sembarangan langsung di bawah tanpa ada kotak tempat pembuangan. Kebersihan memang cermin budaya masyarakat. Kebersihan memang masih dianggap sulit ditertibkan.
Beberapa peserta FNRP mengaku kena semprot panitia volunteerkarena tidak boleh memakai backstageuntuk latihan, namun hal ini justru diapresiasi karena memang benar, bila backstage ramai dipakai, mobilisasi kontingen Reyog yang akan tampil akan terganggu, juga mobilisasi panitia. Maka ini memang solusi win to win karena memang panitia juga menyediakan lokasi pemanasan tersendiri di lantai atas gedung panggung utama sayap timur. Penjagaan juga ketat serta urut dari peserta yang akan tampil di belakang backstage.
Keluhan selanjutnya justru muncul untuk vendorsound systemFNRP, sebab dari tahun ke tahun, wiraswara atau tim paduan suara untuk Reyog tidak pernah diberi microphone kondensor, dan hanya diberi microphone biasa. Kondensor biasa ditemukan untuk penampilan paduan suara, karena daya tangkap suaranya yang sangat peka dan memang digunakan untuk itu, termasuk dalam hal ini untuk tim wiraswara reyog. Tentu, sebuah festival bertaraf nasional sudah wajib memiliki standar yang berkualitas dan ergonomi. Salah seorang petugas sound systemjustru berkilah, “memang saya bikin volumenya kecil biar teriaknya kenceng.” Lha, wiraswara kan bukan senggak yang tugasnya teriak-teriak. Memang, bagaimanapun mungkin tidak adil menyamakannya dengan festival kota besar, namun bila ingin maju, maka festival-festival di kota besar harus menjadi rujukan. Apalagi kalau yang tampil adalah kontingen pertama di malam itu, pasti akan jadi kontingen check sound.
Mungkin itu saja evaluasi yang saya rangkum baik dari saya pribadi serta dari beberapa postingan masyarakat. Saya berharap ke depan akan ada perbaikan yang lebih baik sesuai dengan visi Bupati Ponorogo, serta sesuai dengan harapan masyarakat awam.
PRIMUM NON NOCERE
Silahkan berkomentar, dan ingat, kata-kata anda bisa mencerminkan kepribadian anda, terutama temperamental anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H