Mohon tunggu...
Evander Nathanael Ginting
Evander Nathanael Ginting Mohon Tunggu... Pengacara - Gadjah Mada University

Rationalist

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Mengintip Paralel Kepemimpinan antara Zaman Tiga Negara dan Calon Presiden Indonesia

14 Oktober 2023   13:08 Diperbarui: 14 Oktober 2023   13:19 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: koei.fandom.com

Dalam perjalanan sejarah yang melingkupi Zaman Tiga Negara di Tiongkok kuno, terdapat tiga tokoh pemimpin legendaris yang menonjol, yaitu Liu Bei dari Kerajaan Shu, Cao Cao dari Kerajaan Wei, dan Sun Quan dari Kerajaan Wu. Masing-masing pemimpin ini memunculkan nuansa kepribadian dan strategi unik yang membentuk arah dan masa depan dari zaman yang penuh gejolak pada saat itu.

Sekitar 18 (delapan belas) abad kemudian dari zaman tersebut, di Negara Kesatuan Republik Indonesia, muncul tiga figur memasuki panggung pemilihan presdien untuk periode 2024-2029 mendatang. Mereka adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Mereka membawa visi, dedikasi, dan ambisi untuk membimbing negara ini dalam menghadapi tantangan-tantangan masa kini.

Dalam penelusuran yang menarik, kita akan mengaitkan kepemimpinan para tokoh dari Zaman Tiga Negara dengan calon presiden Indonesia saat ini. Dua alam yang berbeda secara geografis dan temporal ini jelas memiliki nuansa yang berbeda, namun, kemiripan dalam ciri kepemimpinan menarik untuk dijelajahi.

Mari kita selami lebih dalam dan gali paralel kepemimpinan yang menarik ini.

Liu Bei - Ganjar Pranowo
Liu Bei dan Ganjar Pranowo menjadi simbol kepemimpinan yang bersumber dari kepekaan terhadap kebutuhan rakyat jelata. Kepedulian mereka terhadap kesejahteraan masyarakat merupakan fondasi utama dalam gaya kepemimpinan mereka. Keduanya memulai perjalanan kepemimpinan dari bawah, memperlihatkan tekad dan pengorbanan dalam membimbing masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik. Namun, tantangan konsolidasi kekuasaan dan menjaga stabilitas tetap menjadi ujian tersendiri bagi kedua tokoh ini.

Cao Cao - Prabowo Subianto
Di sisi lain, Cao Cao dan Prabowo Subianto menampilkan kepemimpinan yang tegas dan berwibawa. Cao Cao, dikenal dengan kepemimpinan yang kuat dan tindakan tegasnya, sering memanfaatkan kekuatan militer dan otoritas untuk menegakkan kekuasaannya. Prabowo Subianto, dengan latar belakang militer yang kaya, mengusung pendekatan tangan besi, menegaskan otoritas dan kedisiplinan dalam gaya kepemimpinannya.

Sun Quan - Anies Baswedan
Sementara itu, Sun Quan dan Anies Baswedan memperlihatkan kemampuan adaptasi dan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan situasi. Kemampuan mereka untuk cepat beradaptasi dan mengambil manfaat dari dinamika yang berkembang memperlihatkan sifat oportunis dalam dunia politik yang selalu berubah. Anies Baswedan juga menunjukkan kemampuan membuat keputusan yang sesuai dengan dinamika dari Provinsi DKI Jakarta, mencerminkan sifat oportunis dan adaptifnya.

Penutup
Dalam perbandingan ini, kita melihat bahwa kepemimpinan dapat memiliki berbagai karakteristik yang unik. Setiap tokoh, baik dari Tiongkok pada masa lalu maupun dari Indonesia pada saat ini, semua membawa ciri khas masing-masing.

Melalui telaah singkat terhadap kepemimpinan di masa Zaman Tiga Negara dan perbandingan dengan calon presiden Indonesia, muncul suatu pertanyaan yang menarik yaitu, siapakah di antara mereka yang paling pantas untuk memimpin negeri?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun