Mohon tunggu...
Eva Marutiningsih
Eva Marutiningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Edukasi Mendongkrak Pengetahuan Bahaya Food Waste yang Berasal dari Rumah Tangga

13 Agustus 2022   21:27 Diperbarui: 13 Agustus 2022   21:36 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SEMARANG (13/08/2022) -- Food Waste adalah makanan yang dapat dikonsumsi tetapi dibuang. Berkaca dari masalah dunia yaitu SDGs 12.3 mengenai Food Loss bahwa di Indonesia merupakan salah satu negara dengan penyumbang sampah makanan terbesar yaitu 300 Kg/ per Orang/ per Tahun masuk dalam penyumbang sampah terbesar urutan Ke-2 dunia. Sampah makanan di Indonesia 80% penyumbang terbesar berasal sampah Rumah Tangga. 

dokpri
dokpri

Adanya Edukasi untuk mendongkrak pengetahuan bahaya food waste rumah tangga dalam hal ini Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro melakukan sosisalisasi yang dilaksanakan di RT 02/ RW 03 Kelurahan Kebonagung, Kecamatan Semarang timur, Kota Semarang pada hari Rabu (10/08/2022) jam 19.00 -- 20.00 WIB dalam acara Ibu -- ibu PKK termasuk dalam poin program kerja PKK yaitu poin 3 mengenai Pangan.

Sosialisasi menjelaskan pentingnya tidak membuang -- buang makanan karena akan menimbulkan dampak yang besar pada lingkungan, finansial dan sosial. Dampak lingkungan yaitu salah satunya pemanasan global dari emisi gas rumah kaca, dampak finansial yaitu membuang sampah makanan setara dengan 27 triliun Rupiah untuk per tahun pada pembuangan makanan di Indonesia serta dampak sosial yaitu dapat menjadikan anak -- anak kelaparan dan timbulnya anak menjadi stunting karena tidak mendapatkan asupan makanan yang cukup dan bergzi. Penyebab terjadinya Food Waste yaitu perencanaan belanja kurang tepat saat berbelanja, teknik penyimpanannya tidak sesuai dengan aturan dan faktor perilaku.

Manfaat dari edukasi bahaya sampah makanan rumah tangga dapat mensukseskan SDGs 12.3 mengenai Food Loss yaitu di tahun 2030 terjadi pengurangan pembuagan sampah makanan sebanyak 50%. Respon dari sosialisasi ini diterima positif oleh warga kelurahan kebonagung yaitu banyak ibu -- ibu yang memberikan pertanyaan dan ada yang menyimpulkan bahwa membuang makanan akan menimbulkan karma yang mana anak cucu kita besuk ngga bisa makanan dan kelaparan.

Penulis : Eva Marutiningsih
DPL : Alfita Rakhmayani, S.E., M.Ak
Lokasi : Kelurahan Kebonagung, Kecamatan Semarang timur, Kota Semarang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun