"Jika peradaban ingin bertahan hidup, kita harus mengembangkan ilmu hubungan manusia - kemampuan semua orang, dari semua jenis, untuk hidup bersama, di dunia yang sama dalam damai." ~Franklin D. Roosevelt
Toleransi. Satu kata yang mengandung beribu makna, seperti air yang memadamkan api kebencian di tengah dunia yang dipenuhi keberagaman. Dunia yang penuh warna ini seringkali menjadi cermin retak, namun sudah sepatutnya manusia menjadikannya mozaik indah yang dirajut dengan kasih dan pengertian.Â
Keberagaman bukanlah jurang yang memisahkan, melainkan jembatan emas yang menghubungkan hati untuk hidup berdampingan secara harmonis. Layaknya langit yang memayungi setiap insan tanpa pilih kasih, toleransi adalah kunci untuk menciptakan dunia yang damai.
Merajut Persaudaraan Dalam Perbedaan
Pada saat itu, sebuah peluang baru terbuka bagi para calon pemimpin muda. Sekelompok remaja yang biasanya menghabiskan waktu di lingkungan komunitas Katolik kini diberi kesempatan untuk hidup berdampingan dengan umat Muslim tepatnya di Pondok Pesantren Terpadu Bismillah. Sambutan hangat kian menyapa kami, menghadirkan suasana yang begitu harmonis nan indah.Â
Meski demikian, tak dapat dipungkiri perasaan asing dan bimbang terutama dalam memahami  rutinitas para santri telah menjadi hidangan utama dalam perjalanan mereka. Namun, pengalaman tersebutlah, yang membuat mereka merasa krusial untuk mulai belajar beradaptasi dan membaur dengan lingkungan yang baru.
Detik demi detik bergulir, waktu seperti melambat ketika cerita terus mengalir dari mulut kami. Kata demi kata yang terangkai, diselingi tawa yang tak henti-hentinya memenuhi ruangan. Tawa itu, meski sederhana, menjadi penanda bahwa keakraban perlahan tumbuh di antara kami.Â
Kami berbicara tentang banyak hal---keseharian, kebodohan-kebodohan kecil, hingga pandangan hidup yang sering kali berbeda. Tak disangka, meski berasal dari latar belakang yang beragam, kami ternyata memiliki banyak kesamaan. Percakapan yang mengalir tanpa hambatan, terasa seolah-olah kami telah lama saling mengenal.
Perbedaan yang awalnya terasa asing dan menciptakan jarak, kini justru menjadi alasan bagi kami untuk saling memahami. Dalam perbedaan itu, kami menemukan kekayaan yang tak ternilai---kekayaan berupa pelajaran hidup, persahabatan, dan harmoni yang lahir dari saling menerima. Pada akhirnya, kami menyadari bahwa kebersamaan bukan tentang menyamakan semua hal, tetapi tentang menghargai setiap warna yang membuat kehidupan ini begitu indah.
Toleransi Sebagai Jawaban Masa Depan Bangsa