Kalau di tanya politisi yang paling happy pada awal tahun ini adalah jawabannya kira kira gak salah kalau saya sebut nama bang Ruhut Siotompul. Masih ingat dengan kasus pengusiran ruhut dari Silatnas di sentul ?
Ruhut Sitompul menjadi bintang dalam Silaturahim Nasional dan HUT ke-11 Partai Demokrat. Meski sudah dipecat, Ruhut masih saja datang ke acara silatnas di SICC, Sentul, Jawa Barat, Jumat (14/12/2012).
Kedatangan Ruhut ini pun membuat ruangan silatnas sempat memanas. Bahkan sejumlah kader meneriaki Ruhut. "Dasar pengkhianat. Tak beretika. Bicara sembarangan," teriak peserta silatnas.
Beberapa waktu sebelumnya, Ruhut Sitompul di lengser dengan tidak hormat dari kursi DPP partai demokrat, dengan kewenangan penuh dari anas urbaningrum yang kala itu menjabat sebagai ketua umum.
Ruhut meradang, marah, dan tidak terima degan pemecatannya. Itu dulu, dan sekarang, ruhut di pastikan menjadi politisi yang sangat happy berkenaan dengan di tahannya mantan ketua umum saudara anas yang sekaligus menjadi pendiri ormas PPI.
Lembaran jalan politik sang "raja minyak" Ruhut Sitompul kembali mulus setelah posisinya di kembalikan semula dan bahkan pernah di percaya memimpin komisi III DPR RI, namun kandas karena di tolak oleh anggota lain. Dan Ruhutpun Kini tetap tersenyum...., kemarin sore dan hari ini, hatinya di pastikan sangat bahagia seiring dengan liburan akhir pekan.
Kemudian, mari kita simak lembaran baru untuk Saudara Anas Urbaningrum, sang mantan politikus TOP termuda di indonesia.
Berdasarkan asumsi pribadi, pasca penahanan di rutan KPK, brikut kira kira Perkiraan yang akan di lakukan anas dan kroninya :
01. Kemungkinan besar pengacaranya Mempraperadilkan penahanannya oleh KPK
02. Imbauan istri dan keluarga besar, Anas di haruskan menolak semua suguhan makanan serta minuman
dari KPK termasuk di penjara lanjutan nantinya, kemudian sakit, lalu minta di rawat di RS luar rutan.
03. Melalui PPI, kroni kroninya anas akan mengkampanyekan secara masal bahwasannya penahanan anas
adalah murni kasus politik, bukan korupsi. Murni desakan Cikeas, bukan karena hambalang.